Washington, CNN Indonesia -- Partai Republik memanfaatkan suara pemilih yang tidak puas dengan keadaan negara untuk menguasai Senat Amerika Serikat dalam pemilihan yang berlangsung Selasa (4/11).
Hasil ini menjadi pukulan keras bagi Presiden Obama karena akan membatasi agenda legislatifnya dan bisa memaksanya menghabiskan waktu dua tahun sisa masa jabatan untuk melakukan perbaikan kebijakan.
Kemenangan Partai Republik sangat besar dan akan dipandang sebagai penolakan tajam atas Obama, yang selama setahun ini berhasil keluar dari krisis yang terus berdatangan dan sangat tidak populer sehingga dia dilarang datang mengunjungi kandidat partai Demokrat di banyak negara bagian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai Republik juga mengukuhkan kekuasaannya di Dewan Perwakilan Rakyat.
Dengan demikian untuk pertama kali sejak 2006 partai ini akan menguasai dua majelis di Kongres.
Pengambilalihan kekuasaan oleh Partai Republik akan memaksa Obama mengurangi ambisinya dalam program-prograk eksekutif yang tidak membutuhkan persetujuan DPR, atau sektor-sektor yang bisa memerlukan dukunga bipartisan seperti kesepakatan perdagangan dan reformasi pajak.
Situasi ini juga akan menguji kemampuannya melakukan kompromi dengan lawan politiknya tersebut yang selalu menentang agenda-agenda legislatif Obama sejak dia menjadi presiden.
Obama, yang pertama kali terpilih pada 2008 dan untuk masa jabatan kedua pada 2012, meminta para pemimpin partai Demokrat dan Republik di Kongres datang ke Gedung Putih pada Jumat untuk mengenal lebih baik panggung politik yang baru ini.
Sebelum hasil pemilihan diumumkan, Gedung Putih mengisyaratkan tidak akan ada perubahan besar di kubu Obama dan para pejabat mengatakan presiden AS ini akan mencari persamaan dasar dengan Kongres di bidang-bidang seperti perdagangan dan infrastruktur.
 Presiden Obama harus melakukan kompromi agar program andalannya bisa disetujui oleh Kongres dan Senat. (Getty Images/Larry Downing-Pool |
"Presiden akan terus berupaya mencari mitra di Capitol Hill, baik Demokrat ataupun Republik, yang siap bekerja sama mengenai kebijakan-kebijakan yang menguntungkan keluarga kelas menengah," ujar Josh Earnest, juru bicara Gedung Putih.
Obama yang sebelum menjadi presiden adalah anggota senat untuk satu kali masa jabatan seringkali disalahkan karena tidak bisa mengembangkan hubungan lebih dekat dengan anggota DPR.
Di kubu partai Republik dia akan menghadapi Senator Mitch McConnel dari negara bagian Kentucky yang memenangkan pertarungan ketat melawan calon dari partai Demokrat Alison Lundergan Grimes untuk menggantikan Harry Reid sebagai ketua kubu mayoritas di Senat.
Reid sebelumnya merupakan sekutu politik Obama terkemuka dan membantu presiden meloloskan undang-undang kesehatannya di Senat pada 2010.
"Setelah malam ini beberapa hal tidak akan berubah. Saya kira presiden tidak akan bangun dan melihat dunia sudah berbeda dari ketika dia bangun tadi pagi. Dia tahu, saya juga tidak begitu. Tetapi kami memiliki kewajiban untuk bekerja sama di bidang-bidang yang bisa disepakati," kata McConnel dalam pidato kemenangannya.
'Tanggung Jawab…untuk Memimpin'Hasil pemilu hari Selasa ini partai Republik menang di daerah pemilihan yang sebelumnya diperkirakan akan memilih calon dari partai Demokrat seperti kursi Senat di Carolina Utara.
Partai Republik juga berhasil menang di daerah pemilihan yang diperebutkan dengan ketat seperti pertarungan kursi Senat di Kansas dan merebut kursi gubernur di sejumlah negara yang sebelumnya difavoritkan akan dimenangkan oleh partai Demokrat seperti di negara bagian asal Obama, Illinois.
Republik memenangkan sebagian besar dari delapan hingga sepuluh pertarungan terbuka dalam perebutan kursi Senat.
Partai ini sebelumnya memerlukan enam kursi untuk menjadi mayoritas di Senat yang beranggotakan 100 orang.
Setelah euforia kemenangan ini surut, partai Republik akan merasa harus membuktikan kepada rakyat Amerika Serikat mereka bisa memerintah setelah setahun lalu dikritik karena perseteruan soal anggaran membuat pemerintah Obama tidak bisa berfungsi.
Ini akan menjadi satu faktor penentu dalam memenuhi ambisi partai ini kembali berkuasa di Gedung Putih.
 Partai Republik bisa memanfaatkan posisi mayoritas di DPR untuk merebut kembali Gedung Putih dalam Pemilu 2016. (Getty Images/Joe Raedle) |
Senator dari partai Republik Ted Cruz, yang kemungkinan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016, mengatakan kepada CNN: "Rakyat Amerika merasa frustasi dengan situasi di Washington, tetapi kini kami memegang tanggung jawab untuk memimpin."
Meski sudah ada pembicaraan untuk melakukan perdamaian, tidak akan ada terobosan dalam waktu dekat.
Perseteruan partisan akan terjadi di bidang reformasi imigrasi dimana Obama bersiap mengeluarkan keputusan eksekutif pada akhir tahun untuk mengubah perintah deportasi sebagian imigran yang tidak memiliki dokumen.
Hal yang sama juga akan terjadi pada kebijakan energi pemerintah karena partai Republik menekan Presiden menyetujui jaringan pipa Keystone XL untuk mengalirkan minyak dari Kanada.
Jay Carney, mantan juru bicara Obama, memperkirakan Obama akan "berjuang mati-matian" mendorong program-program prioritasnya meski ada perubahan kekuatan di Kongres.
Apapun yang terjadi, Obama akan mendapat tekanan untuk melakukan perubahan di Gedung Putih.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters memperlihatkan 75 persen responden memandang pemerintah harus "berpikir ulang' tentang pendekatan pada masalah-masalah besar yang dihadapi Amerika Serikat.
Enam puluh empat persen mengatakan Obama harus mengganti sejumlah staf seniornya setelah pemilihan legislatif ini.