PERANG SIBER

AS Tekan Tiongkok Hentikan Peretasan

CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2014 09:05 WIB
Presiden Obama akan mendesak Presiden Tiongkok untuk menghentikan kegiatan mata-mata siber untuk mencuri informasi rahasia perusahaan-perusahaan AS.
Masalah pencurian data melalui kegiatan mata-mata siber terus menjadi ganjalan dalam hubungan AS-Tiongkok. (Reuters/Kevin Lamarque)
Washington, CNN Indonesia -- Presiden Barack Obama akan mendesak pemerintah Tiongkok untuk menghentikan kegiatan mata-mata siber yang dilakukan oleh pemerintah dan militer negara itu.

Obama akan mengemukakan kekhawatiran mendalam Amerika Serikat terhadap kegiatan tersebut dalam pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela pertemuan puncak APEC minggu depan di Beijing.

Tiongkok menyangkal dengan mengatakan tuduhan-tuduhan Amerika Serikat itu tidak berdasar. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat AS menjelaskan kepada wartawan, Obama akan mengatakan kepada Tiongkok bahwa negara itu tidak bisa berusaha mendapat keunggulan berkompetisi dari negara lain dengan mempergunakan metode yang melanggar norma-norma internasional.

Salah satu pejabat AS mengatakan meskipun keluhan mereka berhasil mengurangi kegiatan mata-mata Tiongkok untuk sementara, belum ada perubahan mendasar dalam perilaku ini.

Menteri Luar Negeri John Kerry juga mengukuhkan posisi pemerintahnya.

"Kami dengan jelas menyatakan keberatan atas pencurian rahasia perdagangan dan informatif sensitif lain dari perusahaan-perusahaan kami melalui dunia siber, siapapu pelakunya," kata John Kerry dalam pidato di Universitas John Hopkins, Washington, Selasa (3/11).

"Kami yakin bahwa Tiongkok memiliki kepentingan untk mengakhiri praktek-praktes semacam itu."

Keamanan di dunia siber sejak lama menjadi ganjalan dalam hubungan kedua negara.

Badan Penyelidik Federal, FBI, bulan lalu mengatakan peretas yang diyakininya didukung oleh pemerintah Tiongkok belakangan ini lebih sering melakukan serangan ke perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.

Bulai Mei lalu Amerika Serikat mendakwa lima perwira militer Tiongkok dengan tuduhan meretas perusahaan Amerika.

Sebagai balasan langkah itu pemerintah Tiongkok menghentikan kelompok kerja keamanan siber bilateral.

Selain itu Washington dan Beijing juga berbeda pendapat mengenai catan hak asasi manusia Tiongkok dan sikap agresifnya di Laut Cina Selatan.

Pejabat Amerika tetap menegaskan bahwa pihaknya ingin mengelola perbedaan itu dengan lebih konstruktif.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER