Sofia, CNN Indonesia -- Seorang wanita Bulgaria dilarikan ke rumah sakit setelah membakar dirinya di luar kantor Kepresidenan Bulgaria pada Senin (3/11).
"Wanita berusia 39 tahun itu dibawa ke rumah sakit. Ia berada dalam kondisi yang sangat serius," kata seorang juru bicara kementerian dalam negeri.
Seorang dokter di Rumah Sakit Sofia mengatakan kepada wartawan bahwa sang wanita mengalami luka bakar 90 persen dan berada dalam kondisi yang kritis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter mengatakan wanita tersebut memiliki catatan penyakit mental, tetapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Aksi bakar diri tersebut terjadi saat Presiden Bulgaria berada di dalam gedung kepresidenan.
Di dalam kantor kepresidenan, Presiden Bulgaria sedang membahas pembentukan pemerintah baru dengan partai sayap kanan-tengah, GERB, menyusul pemilihan umum pada 5 Oktober lalu yang gagal merubah keadaan di Bulgaria, salah satu negara termiskin dan yang paling korup di Uni Eropa.
GERB, yang memenangkan pemilu namun tidak memiliki mayoritas suara, bersama presiden berencana membentuk pemerintahan minoritas dengan kelompok sayap kanan dan mengamankan dukungan dari partai nasionalis dan faksi-faksi kiri-tengah.
Pada bulan-bulan pertama tahun 2013, Bulgaria kerap diguncang demonstrasi yang menumbangkan pemerintahan GERB.
Motif aksi sang wanita masih belum diketahui, namun tindakannya mirip dengan aksi bakar diri tujuh orang di Bulgaria pada musim semi tahun 2013, yang memprotes kerendahan standar hidup dan dugaan korupsi para pejabat politik di Bulgaria.