KERJASAMA INTERNASIONAL

Rusia Dukung Indonesia jadi Poros Maritim

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Nov 2014 10:50 WIB
Rusia dan Indonesia sebagai dua negara maritim berkekuatan besar memiliki kesempatan yang sangat besar untuk bekerja sama di berbagai sektor
Kapal Tempur Mistral Buatan Rusia (Reuters/Stephane Mahe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia mendukung Indonesia untuk menjadikan Nusantara sebagai poros maritim dunia. Dengan latar belakang kekuataan maritim yang sama-sama  besar, kedua negara punya potensi untuk menjalin kerjasama yang lebih mudah di bidang maritim.

Mikhail Galuzin, Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, menilai Indonesia merupakan negara maritim yang kuat. Negara yang memiliki sekitar 17 ribu pulau ini pernah mengalami masa kejayaan di lautan seperti yang terekam dalam sejarah Indonesia.

"Rusia sangat menghargai gagasan Presiden Joko Widodo yang ingin mengembalikan serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim," ujar Galuzin saat jumpa pers di kapal perang Rusia, Yaroslav Mudry, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, kerja sama antara Rusia dan Indonesia baru sebatas pada sektor pertahanan militer, salah satunya impor alat utama sistem persenjataan (alutsista). Namun, Galuzin menjelaskan pemerintah Rusia kali ini akan memulai kerja sama dalam bidang baru untuk membantu Indonesia mewujudkan gagasan poros maritim dunia. "Rusia dan Indonesia sebagai dua negara maritim berkekuatan besar memiliki kesempatan yang sangat besar untuk bekerja sama di berbagai sektor," ujar Galuzin.

Mikhail Galuzin mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan perlu memperbanyak kapal-kapal laut, baik kapal ukuran kecil dan sedang, maupun kapal kargo dan penumpang. Hal itu penting untuk menghubungkan pulau-pulau di seluruh perairan Indonesia sehingga terbangun konektivitas yang lebih efektif. "Bukan hanya kerja sama dalam bidang militer, tetapi juga pembangunan perkapalan sipil. Mengekspor kapal-kapal besar Rusia ke Indonesia," ujar Galuzin.

Dia mengklaim Rusia telah berpengalaman dalam hal-hal yang berbau perkapalan atau pelabuhan, seperti logistik, organisasi serta fasilitas pelabuhan lainnya. Oleh karena itu, Rusia percaya bahwa kerjasama dengan pemerintah Indonesia akan secara komprehensif membantu mewujudkan gagasan Indonesia tersebut. "Saya harap para pakar kami, peralatan kami, teknologi kami di sektor ini dapat berguna bagi Indonesia," ujar Galuzin.

Galuzin menambahkan Indonesia memiliki lima dasar komponen utama dalam kebijakan yang berfokus pada poros maritim, yakni penguatan budaya maritim, pendayagunaan sumber daya maritim, pembangunan infrastruktur maritim, diplomasi maritim dan pembangunan kekuatan pertahanan maritim.

Pada 10-11 November mendatang, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Rusia (Vladimir Putin) di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pacifif (APEC) di Tiongkok. Pada kesempatan, Jokowi rencananya akan menyampaikan gagasan Indonesia mengenai poros maritim dunia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER