Brussels, CNN Indonesia -- Demonstrasi ribuan buruh dan mahasiswa memprotes rencana penghematan pemerintah berakhir rusuh di Brussels, Belgia, saat terjadi bentrokan dengan polisi pada Kamis (7/11).
Diberitakan Reuters, massa demonstran membalikkan dan membakar mobil serta menyerang polisi, dibalas dengan semprotan merica, tembakan gas air mata dan meriam air. Polisi baru berhasil mengamankan situasi pada sore hari, Kamis.
Polisi belum mengatakan berapa orang yang terluka dalam peristiwa tersebut dan apakah ada demonstran yang ditahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya kemarin sekitar 100 ribu warga Belgia, mulai dari buruh pelabuhan hingga pabrik besi dan mahasiswa dari seluruh negeri, melakukan aksi damai di pusat kota Brussels memprotes kebijakan penghematan pemerintah.
Aksi ini menyusul rencana pemerintah sayap kanan Belgia bulan lalu yang akan meningkatkan usia pensiun dan membatasi pensiun dini, membatalkan kenaikan gaji berdasarkan inflasi tahun depan dan memotong anggaran jaminan sosial dan kesehatan.
Perdana Menteri Charles Michel telah mengundang para pemimpin tiga serikat buruh utama di Belgia untuk berbicara, namun tidak diperoleh kesepakatan.
Serikat buruh Belgia berencana akan menggelar aksi lanjutan setiap Senin mulai dari 24 November dan puncaknya pada 15 Desember mendatang.
Pada aksi Kamis kemarin, perusahaan kereta Belgia SCNB mengatakan telah menjual 80 ribu tiket bagi penumpang yang ingin berdemo ke Brussels, memaksa mereka menurunkan 15 gerbong tambahan.
Serikat buruh juga menyewa 500 bus untuk membawa para demonstran dari seluruh Belgia berkumpul di ibukota Brussels.
Akibat aksi ini, transportai publik di Brussels jadi terganggu. Layanan bus dan trem di banyak kota di Belgia juga dikurangi.
"Sinyalnya jelas. Rakyat marah dan terluka. Kebijakan pemerintah ini sangat tidak seimbang," kata ketua serikat buruh ACV, Marc Leemans.
Kubu sosialis Belgia, yang untuk pertama kalinya dalam 26 tahun tidak masuk di pemerintahan, mendukung aksi buruh dengan mengatakan kebijakan pemerintah merugikan rakyat miskin, sementara orang kaya tidak terpengaruh.
"Saya mengerti keluhan rakyat dan kebijakan pemerintah tidak adil," kata mantan perdana menteri Elio Di Rupo.
Gubernur bank sentra Belgia luc Coene menjelaskan bahwa penghematan diperlukan sebagai bentuk reformasi keuangan demi mengurangi utang di sektor publik dan meningkatkan daya saing.
Coene menegaskan, jika pemerintah tidak mengambil langkah sekarang maka permasalahannya akan semakin besar di generasi mendatang.
"Mereka yang melakukan aksi menentang kebijakan ini seakan mengatakan pada anak-anak mereka: pergi kalian. Saya kira itu buruk," kata Coene.