KONFLIK LIBYA

Bom Meledak Dekat Kedutaan Mesir dan UEA

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 18:49 WIB
Bom meledak di dekat kedutaan Mesir dan Uni Emirat Arab di Tripoli, menyusul serangan bertubi-tubi di wilayah yang dikuasai oleh pemerintahan sah Libya.
Tiga tahun setelah kematian Gaddafi, Libya didera perang saudara yang melibatkan kelompok-kelompok bersenjata. (Reuters/Ismail Zitouny)
Tripoli, CNN Indonesia -- Beberapa bom meledak di dekat Kedutaan Besar Mesir dan Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di Tripoli, ibukota Libya, pada Kamis (13/11). Belum ada laporan korban jiwa ataupun kerusakan besar dalam serangan tersebut.

Sebelumnya, serangan bom bunuh diri menggunakan mobil terjadi bertubi-tubi di beberapa kota Libya pada Rabu (12/11). Kota-kota tersebut masih di bawah pemerintahan sah Libya yang diakui dunia internasional.

Mesir dan Uni Emirat Arab memutuskan untuk menarik pejabat-pejabat mereka dari Libya setelah beberapa negara lainnya melakukan hal tersebut sepanjang musim panas tahun ini. Hal ini merupakan respons dari adanya konflik antara grup-grup bersenjata yang memperebutkan kontrol atas Libya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang saksi mata mengatakan bom di dekat Kedutaan Besar Mesir tersebut merusak beberapa toko dan gedung di sekitarnya, namun masih belum jelas apakah gedung kedutaan terkena dampaknya.

Masih belum jelas apakah kedutaan-kedutaan tersebut adalah target utama bom-bom itu. Reuters juga belum dapat mengkonfirmasi apakah ada pejabat maupun penjaga yang berada di dalam gedung saat kejadian.

Tiga tahun setelah kematian Muammar Gaddafi, Libya masih mengalami permasalahan keamanan karena persaingan kelompok bersenjata demi menguasai sumber daya minyak negara anggota OPEC tersebut.

Sebuah grup bersenjata tersebut telah mengambil alih Tripoli dan mendirikan pemerintahan serta parlemennya sendiri.

Grup ini membuat parlemen dan pemerintahan sah pimpinan  Perdana Menteri Abdullah al-Thinni terusir dari Tripoli ke Tobruk di timur Libya.

Kedua pihak secara rutin menuding satu sama lain mencari dukungan dari negara-negara tetangga. Banyak pejabat-pejabat kedutaan besar negara lain yang telah meninggalkan Tripoli sejak kota tersebut diambil alih.

PBB telah berusaha melakukan mediasi antara grup-grup tersebut, namun sejauh ini usaha PBB mengadakan gencatan senjata atau bahkan mempertemukan mereka untuk bernegosiasi masih belum berhasil.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER