KECELAKAAN KERJA

Kebakaran Kembali Terjadi di Pabrik Tiongkok

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 12:16 WIB
Sebanyak 18 orang tewas akibat kebakaran yang melanda pabrik kemasan makanan di Tiongkok yang semakin mengukuhkan minimnya fasilitas keselamatan kerja.
Keselamatan kerja di pabrik-pabrik Tiongkok sangat rendah dan sering terjadi kebakaran atau ledakan yang memakan korban jiwa. (Ilustrasi/Reuters/Andreas Rentz)
Jakarta, CNN Indonesia --
Media nasional Tiongkok pada Senin (17/11) melaporkan kebakaran di pabrik pengemasan makanan di Tiongkok timur menewaskan sedikitnya 18 orang.

Menurut kantor berita Xinhua pihak berwenang setempat melaporkan kebakaran yang melanda fasilitas pengemasan wortel pada Minggu (16/11) malam di kota Shouguang, Provinsi Shandong.

Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat dan dipadamkan sekitar pukul 9.30 malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga belas orang terluka saat kebakaran terjadi dan sedang dirawat di rumah sakit.

Pabrik ini milik Longyuan Food Co. dan  manajer perusahaan telah menyerahkan proses penyelidikan kepada kepolisian setempat.

Penyebab kebakaran sampai saat ini masih diselidiki.

Staf kantor kepolisian setempat menolak memberikan informasi lebih lanjut terkait kebakaran saat dihubungi melalui telepon pada Senin (17/11), begitu pula pihak Longyuan Food Co.

Kebakaran di kawasan pabrik di Tiongkok seringkali terjadi dan memakan korban yang tidak sedikit.

Menurut catatan media nasional Tiongkok, kebakaran dan ledakan mematikan di sebuah pabrik kembang api di Provinsi Hunan pada September lalu menewaskan 14 orang.

Sehari kemudian di provinsi yang sama, kebakaran juga terjadi di pabrik kimia dan menewaskan lima orang.

Sebuah ledakan di fasilitas perkakas mobil di Provinsi Jiangsu pada Agustus lalu juga menewaskan setidaknya 75 orang.

Sementara pada Januari lalu, kebakaran di pabrik sepatu di Provinsi Zhejiang menewaskan 16 orang.

Sumber: 
https://edition.cnn.com/2014/11/16/world/asia/china-factory-fire/index.html?hpt=hp_t3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER