POLITIK PAKISTAN

Anak Benazir Bhutto Hanya Boneka Politik

CNN Indonesia
Minggu, 16 Nov 2014 14:25 WIB
Putera Benazir Bhutto secara resmi ketua Partai Rakyat Pakistan namun dia hanya menjadi boneka dari sang ayah yang lebih berpengalaman di panggung politik.
Bilawal Bhutto Zardari dipilih sebagai ketua Partai Rakyat Pakistan ketika berusia 19 tahun menggantikan ibunya Benazir Bhutto. (Getty Images/Daniel Berehulak)
Naudero, Pakistan, CNN Indonesia -- Dia masih mahasiswa Universitas Oxford berusia 19 tahun ketika keluarga besar menunjuknya sebagai ketua partai dinasti tertua di Pakistan.

Selama beberapa tahun setelah itu, Bilawal Bhutto Zardari, kini 26, dipersiapkan untuk mengambil alih dinasti penguasa Pakistan itu dan membawa kembali keluarganya ke panggung politik.

Bilawal Bhutto secara resmi memulai karirnya di dunia politik bulan lalu dengan berpidato di hadapan ratusan ribu pendukungnya di kota Karachi bahwa dia akan berjuang menghidupkan kembali Partai Rakyat Pakistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski dia dianggap sebagai wajah baru ideal partai itu, salah satu politisi yang namanya paling kotor di Pakistan masih tetap berpengaruh besar. Dia adalah ayah Bilal sendiri: Asif Ali Zardari.

Masa lima tahun kepresidenan Zardari diwarnai dengan tuduhan korupsi dan salah mengatur negara, dan PPP disingkirkan dalam pemilu 2013 ketika Perdana Menteri Nawaz Sharif memenangi pertarunga politik ini.
Meski Bilal secara resmi ketua PPP, yang berkuasa adalah ayahnya mantan Presiden Asif Ali Zardari. (Getty Images/Peter Macdiarmid)
Sementara PPP menggantungkan harapan pada nama dan warisan keluarga Bhutto untuk mempertahankan loyalitas pendukungnya, sejumlah sumber di dalam partai itu mengatakan Bilawal tidak memiliki masa depan politik yang baik tanpa kepiawaian berpolitik ayahnya.

"Si anak sadar dia tidak memiliki pengalaman seperti ayahnya. Sang ayah tahu antusiasme dan energi anaknya lebih besar," ujar seorang teman keluarga Bhutto yang tidak mau disebutkan namanya.

"Aspek sehari-hari PPP, pengambilan keputusan, penetapan kebijakan adalah ranah Asif. Bilawal tidak memiliki otoritas atau pengalaman…Bosnya adalah Asif Ali Zardari."

Tetapi menjadi wajah dinasti politik terhebat Pakistan adalah pekerjaan yang sangat berbahaya.

Kakek Bilawal, Zulfikar Ali Bhutto, meninggal di tiang gantungan pda 1979 setelah disingkirkan oleh kudeta militer.

Ibunya, Benazir Bhutto, tewas dalam serangan bom dan tembakan senjata pada 2007 hanya beberapa bulan setelah kembali ke Pakistan sesudah mengasingkan diri ke luar negeri selama delapan tahun.

Menempatkan warisan dan sejarah keluarga pada anak adalah fenomena yang banyak ditemui di panggung politik Asia Selatan.

Di India, empat generasi keluarga Nehru-Gandhi pernah mendominasi panggung politik di negara itu.

Dinasti politik juga terjadi di Sri Lanka dan Bangladesh.

Ketika ditemu kantor berita Reuters di kamar belajar mendiang ibunya di desa Naudero, Pakistan, Bilawal mengatakan dia mendapat bimbingan dari sang ayah agar bisa terjun ke dunia politik.

"Saya belajar politik dari ayah dan ibu saya," uarnya. "Tetapi saya tertarik pada politik progresif, belajar dari masa lalu tetapi siap menatap masa depan dan mempertanyakan langkah saya selanjutnya."

'Pecat Kroni Ayah'

Kakek Bilawal dikenal karena berhasil memobilisasi partai berbasis massa pertama di negara itu, dengan slogan "pangan, rumah dan pakaian" untuk mengubah pusat perhatian politik dari isu agama ke isu ekonomi.
Benazir Bhutto adalah putri dari Ali Bhutto yang digantung setelah disingkirkan kudeta militer. Benazir tewas akibat serangan bom bunuh diri dan tembakan senjata. (Getty Images/John Moore)
Di bawah pemerintahannya, layanan pemerintah dan kesempatan pendidikan untuk pertama kali terbuka bagi kaum perempuan dan semua warga Pakistan berhak memiliki paspor.

"Karisma (Zulfikar Ali) Bhutto tidak hanya bersifat emosional. Dia dulu memiliki rencana ekonomi," Haji Mumtaz Ali, seorang pejabat pemerintah, mengatakan di desa Ghari Khuda Bakhsh tempat tujuh generasi keluarga Bhutto dimakamkan.

"Bhutto membawa investasi. Dia membuat program nuklir."

Tetapi para pengamat dan banyak pemilih berpandangan bahwa kenangan akan Zulfikar Ali dan Benazir Bhutto mulai luntur dan situasi ini telah dimanfaatkan oleh para politisi seperti mantan bintang olahraga kriket Pakistan Imran Khan yang pesan anti-korupsinya berhasil menarik perhatian generasi muda yang ingin keluar dari sistem politik dinasti.

"Bilawal tidak tidak ternoda dengan rumor mengenai PPP sebelumnya," ujar Husain Haqqani, teman keluarga dan mantan dutabesar untuk Amerika Serikat.

Pengamat politik Jami Chandio mengatakan: "Ini adalah panggung politik yang paling kompetitif dan Bilawal memerlukan satu tim baru dan pesan baru. Dia harus memecat kroni ayahnya jika ingin melakukan perubahan."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER