NARKOBA TIONGKOK

Tiongkok Salahkan Asia Tenggara Soal Narkoba

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2014 13:13 WIB
Tiongkok menyalahkan Asia Tenggara yang menyebabkan tingginya penyelundupan obat-obatan sintetis ke negaranya dalam beberapa bulan terakhir.
Sejak awal 2014 hingga September, jumlah obat-obatan sintetis yang diselundupkan ke Tiongkok lebih tinggi dari angka dalam lima tahun sebelumnya. (Getty Images/Sandy Huffaker)
Beijing, CNN Indonesia -- Sebuah surat kabar Tiongkok pada Rabu (18/11) melaporkan terjadinya peningkatan penyelundupan obat sintetis seperti methamphetamine dari Asia Tenggara.

Sejak awal 2014 hingga September, polisi mencatat lebih dari 100 insiden kriminal terkait methamphetamine. Jumlah ini lebih besar dari total dalam lima tahun sebelumnya, kata Liu Yuejin, kepala Biro Pengendalian Narkotika dari Kementerian Keamanan Publik.

“Tiongkok sedang menghadapi tugas berat dalam mengendalikan obat-obatan sintetis, termasuk ‘es’, yang semakin digemari pecandu obat-obatan," kata Liu seperti dikutip dari China Daily.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‘Es’ adalah nama populer dari methamphetamine.

"Dibandingkan dengan obat-obatan tradisional, seperti heroin dan opium, methamphetamine dapat dengan mudah menyebabkan masalah mental. Pecandu akan rentan terhadap perilaku ekstrim dan kekerasan, termasuk pembunuhan dan penculikan,” tambahnya.

Polisi menyita methamphetamine yang sedang diselundupkan ke provinsi Yunnan dan wilayah Guangxi, yang keduanya berbatasan Asia Tenggara, kata surat kabar itu.

Tahun lalu, polisi Yunnan menyita lebih dari 9 ton methamphetamine yang diselundupkan dari Myanmar, sementara obat-obatan juga didatangkan dari Vietnam.

Tiongkok telah meningkatkan kerjasama dengan Laos, Myanmar dan Thailand untuk mengatasi masalah itu.

Liu menambahkan bahwa diduga terdapat 14 juta pengguna narkoba di Tiongkok dan setengah dari mereka menggunakan methamphetamine.

Selama 50 hari terakhir, polisi telah menahan hampir 24 ribu orang yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba dan menyita 12,1 ton obat-obatan, kata Kementerian Keamanan Publik  dalam sebuah pernyataan di situsnya, Rabu (18/11).

Kejahatan terkait obat-obatan yang serius dihukum berat di Tiongkok, termasuk hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Dalam beberapa bulan terakhir pemerintah telah meningkatkan usahanya untuk melawan masalah obat, menangkap selebriti, termasuk anak bintang film kungfu Hong Kong, Jackie Chan.

Penggunaan obat-obatan di Tiongkok telah meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan kelas urban di Tiongkok.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER