KRISIS HONG KONG

Demonstran Hong Kong Paksa Masuk Parlemen

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2014 04:33 WIB
Sekelompok demonstran memaksa masuk gedung Dewan Legislatif Hong Kong dengan memecahkan kaca pintu samping, beberapa jam setelah barikade mulai dibersihkan.
sekelompok kecil pengunjuk rasa menggunakan barikade yang terbuat dari logam dan ubin beton memecahkan kaca pintu samping.(Reuters/Tyrone Siu)
Hong Kong, CNN Indonesia -- Tensi kembali meningkat antara kepolisian Hong Kong dengan demonstran pro-demokrasi yang memaksa memasuki gedung Dewan Legislatif Hong Kong setelah beberapa jam sebelumnya polisi membersihkan barikade dan tenda demonstran.

"Polisi, mundur!," teriak para pengunjuk rasa yang berusaha masuk lewat pintu samping gedung pemerintah tersebut.

Untuk mengamankan keadaan, sekitar 100 polisi anti huru hara dengan peralatan lengkap berjaga di luar gedung pemerintah pada Rabu (19/11) dini hari Rabu dan berhadapan dengan pengunjuk rasa yang menuntut pemilu yang bebas dan demokratis untuk menentukan pemimpin Hong Kong pada 2017 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa ini adalah kali pertama para demonstran memaksa masuk sebuah gedung parlemen.

Menurut saksi mata, tensi meningkat ketika pada Rabu tengah malam ketika sekelompok kecil pengunjuk rasa menggunakan barikade yang terbuat dari logam dan ubin beton memecahkan kaca pintu samping. 
Sekelompok kecil demonstran memaksa masuk gedung Dewan Legislatif Hong Kong dengan memecahkan kaca pintu samping, beberapa jam setelah barikade mulai dibersihkan.(Reuters/Tyrone Siu)
Mereka akhirnya berhasil memecahkan pintu kaca tersebut dan beberapa deiantara demonstran berhasil masuk ke dalam gedung.

Polisi terpaksa harus menggunakan semprotan merica dan pentungan untuk mencegah lebih banyak pengunjuk rasa menghancurkan pintu kaca agar dapat masuk ke dalam gedung.

Polisi juga menggunakan tanda peringatan berwarna merah untuk memberi peringatan. Sementara, para aktivis menggunakan payung untuk melindungi diri dari semprotan merica.

Seorang anggota parlemen yang berada di lokasi kejadian, Fernando Cheung, mengatakan dia dan para demonstran lainnya telah mencoba untuk menghentikan kelompok aktivis radikal yang berusaha menerobos masuk.

"Insiden ini sangat disangkan karena seharusnya aksi demonstrasi berjalan secatra damai," kata Cheung, seperti diberitakan Reuters, Rabu (19/11).

Sebelumnya, sekitar 30 petugas pengadilan tiba di lantai 33 Menara Citic, yang terletak di distrik Admiralty, untuk menegakkan larangan perintah terkait barikade demonstari yang menutupi jalan dan menggangu pemilik bangunan.

Pembersihan barikade juga akan dilakukan di di distrik Mong Kong, yang menjadi lokasi bentrokan paling parah selama tujuh pekan terakhir.

Setelah lepas dari kolonial Inggris, Hong Kong berada dalam pemerintahan Tiongkok dengan peraturan "satu negara dua sistem", formula yang memberikan otonomi dan kebebasan lebih kepada Hong Kong dibandingkan dengan Tiongkok Daratan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER