ANCAMAN ISIS

ISIS Melebarkan Sayap Hingga ke Libya

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2014 14:19 WIB
Bendera ISIS berkibar di Libya, tepatnya di kota Derna di pesisir utara. Di kota ini, ISIS menguasai seluruh aspek masyarakat, menjadi ancaman bagi kawasan.
ISIS menguasai kota Derna di pesisir utara Libya, menjadi ancaman tersendiri bagi negara itu dan negara lain di kawasan. (Getty Images)
Derna, CNN Indonesia -- ISIS kian melebarkan sayapnya di Irak dan Suriah, bahkan terakhir bendera kelompok militan radikal ini terlibat berkibar di wilayah Libya, tepatnya di Kota Derna, di pesisir Mediterania.

Di kota berpopulasi sekitar 100 ribu orang ini, atribut ISIS terlihat dimana-mana, mulai dari bendera yang berkibar di atas gedung pemerintah hingga di stadion sepakbola, tempat dilaksanakannya eksekusi, seperti disampaikan seorang sumber di Libya pada CNN.

Kota Derna terletak tidak jauh dari perbatasan Mesir dan hanya sekitar 321 kilometer sebelah selatan pantai Uni Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber CNN mengatakan ISIS mengambil kesempatan dari situasi politik yang runyam di Libya setelah jatuhnya Muammar Gaddafi.

Dia mengatakan, ISIS cabang Derna memiliki 800 tentara dan mengoperasikan sekitar enam kamp di luar kota dan fasilitas pelatihan besar di Pegunungan Hijau atau Jabal al-Akhbar untuk melatih tentara dari Afrika Utara.

Tentara mereka diperkuat oleh sekitar 300 militan Brigade al-Battar Libya yang baru kembali dari pertempuran di Deir Ezzor, Suriah dan Mosul, Irak. Mereka berada di belakang Dewan Syuro Pemuda Islam Derna, sebuah faksi politik pro-ISIS di negara itu.

Sebuah video amatir Oktober lalu menunjukkan massa dari Dewan Syuro Pemuda Islam Derna menyatakan berbaiat pada pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Sayap ISIS di Derna ini menyebut wilayah itu sebagai provinsi Barqa, nama yang digunakan Libya saat kekaisaran Islam berhasil merebut wilayah itu dari Roma.

Noman Benotman, mantan mujahid Libya yang sekarang bergabung dengan organisasi anti-terorisme Quilliam Foundation, mengatakan ISIS telah mengatur seluruh aspek masyarakat di Derna, mulai dari pengadilan, pendidikan hingga penyiaran radio.

Hakim, wartawan dan tentara adalah sebagian profesi yang menjadi incaran hukuman mati ISIS di Derna tahun ini.

"ISIS menjadi ancaman serius bagi Libya. Mereka tengah berupaya menciptakan kekhalifahan di timur Libya," kata Benotman.

Ancaman bagi kawasan

Derna punya sejarah panjang radikalisasi Islam. Kota yang termarjinalkan di masa Gaddafi ini merupakan penyumbang militan terbanyak per kapita bagi al-Qaeda di Irak dibanding kota lainnya di Timur Tengah.

Melihat perkembangan ini, Aaron Zelin, peneliti senior di Washington Institute for Near East Policy, mengatakan ISIS menjadi ancaman baru bagi kawasan dan sangat diuntungkan dengan menguasai kota ini.

"ISIS punya keuntungan, setidaknya dalam jangka pendek, karena tentara mereka di sana berada di posisi yang baik untuk mencari dana melalui perdagangan manusia, penyelundupan dan aktivitas pasar gelap lainnya," kata Zelin.

Sayap militan ISIS di Derna juga bertanggung jawab atas berbagai penyerangan di Libya, salah satunya di kota Tobruk pekan lalu yang menewaskan satu orang dan melukai 14 lainnya.

Di hari yang sama, ISIS melancarkan serangan dengan bom mobil di luar pangkalan udara Labraq di Al-Bayda, menewaskan empat orang.

Hari Minggu lalu, ISIS di Derna, mengklaim telah mengirim sembilan pengebom bunuh diri ke Mesir, Libya dan Tunisia.

Akun Twitter ISIS mengatakan di hari yang sama bahwa militan mereka di Tripoli bertanggung jawab untuk serangan bom Kamis pekan lalu di depan Kedutaan Besar Mesir dan Uni Emirat Arab di ibu kota Libya.

"Kami telah mempersiapkan kematian yang paling pahit dan pedih untuk kalian," kata Mujahidin Libya yang berafiliasi dengan ISIS.

Sumber: CNN
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER