SIMULASI MELAHIRKAN

Cara Pria Tiongkok Merasakan Sakitnya Melahirkan

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Nov 2014 11:08 WIB
Banyak pria yang mencoba simulasi ini hanya mampu bertahan dalam hitungan menit, kebanyakan tidak kuat menahan sensasi sakitnya melahirkan.
Kebanyakan para pria yang mengikuti simulasi melahirkan tidak mampu menahan sensasi sakitnya saat proses persalinan. (Ilustrasi/Getty Images)
Shandong, CNN Indonesia -- Pengorbanan seorang ibu dalam mengandung selama sembilan bulan dan penderitaannya menahan pedihnya melahirkan terkadang dipandang sebelah mata oleh kaum pria. Setidaknya pandangan ini akan berubah jika mereka mengikuti sebuah simulasi yang diadakan oleh sebuah rumah sakit di Tiongkok.

Rumah sakit bersalin Aima di provinsi Shandong, Tiongkok bagian timur, menawarkan para pria atau calon ayah untuk merasakan sakitnya melahirkan. Program ini dibuat setelah rumah sakit menerima banyak keluhan dari ibu hamil yang merasa suaminya terlalu cuek pada penderitaan mereka.

Simulasi yang diadakan secara gratis ini digelar dua kali sepekan dan sudah ada sekitar 100 pria yang datang untuk "disiksa", kebanyakan adalah calon ayah namun tidak sedikit yang datang hanya untuk mencoba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sesi ini, sebuah alat ditempelkan di perut para pria. Alat ini kemudian menghantarkan listrik yang secara bertahap ditingkatkan alirannya setiap lima menit.

Dari skala kesakitan satu sampai 10, kebanyakan hanya mampu bertahan beberapa menit saja. Kebanyakan para pria mengernyit dan berteriak kesakitan, salah satunya adalah Song Siling.

"Rasanya seperti jantung dan paru-paru saya dicabut," kata Song yang berhasil bertahan hingga level tujuh sebelum akhirnya angkat tangan, dikutip Reuters (21/11).

Peserta lainnya, Wu Jianlong yang berhasil mencapai level 10 mengatakan pengalaman itu telah mengubah cara pandangnya terhadap proses melahirkan.

"Karena semua wanita memiliki anak dan biasanya memakan waktu lama, saya dulu berpikir ini sesuatu yang alamiah, sesuatu yang biasa-biasa saja," ujar Wu.

Walaupun cara ini berhasil menyadarkan para pria tentang sakitnya melahirkan, namun para suster di rumah sakit tersebut mengatakan bahwa simulasi itu sama sekali tidak setara dengan pedihnya melahirkan sesungguhnya.

"Tapi jika pria bisa merasakan sakitnya, maka mereka akan lebih penyayang dan peduli pada istrinya," kata seorang suster Lou Dezhu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER