PEMERKOSAAN DI INDIA

Dua Gadis India yang Tewas Tergantung Dinyatakan Bunuh Diri

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2014 13:42 WIB
Pemerintah India melaporkan dua gadis yang ditemukan tewas tergantung di pohon pada Mei lalu tidak diperkosan dan dibunuh, melainkan bunuh diri.
Kematian dua gadis yang tergantung di pohon terjadi setelah peristiwa pemerkosaan terhadap seorang perempuan di bus umum di New Delhi yang memicu protes nasional. (Reuters/Nicky Loh)
New Delhi, CNN Indonesia -- Berita tentang dua perempuan yang tewas tergantung di pohon mangga di utara India pada Mei lalu sempat mengejutkan dunia.

Sekarang, penyelidikan pemerintah menyimpulkan bahwa dua gadis berusia 14 dan 16 tahun yang merupakan saudara sepupu itu tidak diperkosa dan dibunuh, melainkan bunuh diri.

Pejabat dari Biro Investigasi Pusat India (CBI) mengatakan mereka tidak mengetahui penyebab kedua perempuan itu bunuh diri tetapi mengarahkan kemungkinan bahwa gadis yang berusia lebih tua berada di bawah tekanan karena menjalin hubungan dengan pria dari kasta berbeda. Pria tersebut menjadi salah satu tersangka pelaku pembunuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keluarganya tidak menyetujui hubungannya dan dia berada di bawah tekanan. Menjadi seorang gadis dewasa yang tinggal di daerah yang sangat konservatif  di India pasti sulit baginya," kata seorang pejabat senior yang menolak disebutkan namanya pada konferensi pers, Kamis (27/11), seperti dikutip dari CNN.

Pejabat itu juga mengatakan, “sudah dibuktikan secara ilmiah bahwa mereka bunuh diri.”

Ahli forensik juga menemukan bahwa posisi pohon mangga di mana gadis-gadis itu ditemukan tergantung adalah yang paling mudah untuk dicapai di kebun dan bahwa gadis-gadis itu mampu melakukannya.

Saudara laki-laki dari salah satu korban mengatakan laporan CBI "benar-benar salah" dan mengatakan keluarganya akan terus mencari keadilan.

"Mereka mengatakan gadis yang lebih tua memiliki hubungan dengan pria tertuduh lalu bunuh diri. Lalu mengapa adik saya, yang lebih muda, harus bunuh diri?" Virender Siakia mengatakan kepada CNN.

"Juga, bagaimana mereka bisa memanjat pohon setinggi 3,6 meter tanpa kursi atau tangga? Ini semua tentang kasta, kami pikir CBI berada di bawah tekanan politik."

Mei lalu, polisi memang menungkapkan bahwa kedua gadis itu berasal dari kasta terendah dalam sistem kasta yang menentukan status sosial India.

Laporan yang saling bertentangan

Kedua gadis itu menghilang ke luar rumah pada malam hari karena mereka tidak memiliki toilet di rumah.

Dalam tahap awal penyelidikan, laporan otopsi mengkonfirmasi dua gadis itu telah diperkosa dan dicekik.

Keluarga mereka mengajukan tuntutan dan menuduh sekelompok pria melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.

Namun laporan forensik oleh penyidik ​​federal kemudian menyatakan bahwa gadis-gadis itu tidak diperkosa dan tuduhan terhadap kelima pria yang menjadi tersangka dicabut.

Tak ada DNA pria di tubuh korban

Kanchan Prasad, seorang juru bicara CBI, mengatakan laporan mereka didasarkan pada sekitar 40 bukti ilmiah.

Menurut Prasad, peneliti tidak menemukan bekas tekanan atau jejak sperma di tubuh kedua gadis dan tidak ada jejak DNA laki-laki ditemukan di pakaian atau di mana saja di tubuh mereka.

Tes detektor kebohongan dilakukan pada terdakwa dan kerabat. Sedangkan hasil terdakwa baik-baik saja, hasil dari kerabat justru menunjukkan penipuan, katanya Prasad.

Laporan ini akan diserahkan kepada Pengadilan Badaun pekan depan dan tidak akan ada investigasi lebih lanjut oleh CBI.

Kelima orang tersangka dibebaskan dengan jaminan dan syarat untuk tidak akan mengajukan tuntutan. Pengadilan akan memutuskan bagaimana kelanjutan kasus ini ke depan.

Ditanya tentang perbedaan antara laporan forensik awal dan otopsi yang terakhir, pejabat dari CBI mengatakan bahwa para peneliti yang terlibat dalam laporan otopsi pertama tidak ahli dan telah salah menyimpulkan bahwa telah terjadi kekerasan seksual.

Peristiwa nahas yang menimpa kedua gadis itu terjadi setelah pemerkosaan brutal seorang gadis di bus umum di New Delhi pada Desember 2012.

Insiden tersebut menarik protes dari aktivis dan banyak perempuan, sementara pejabat pemerintah menjanjikan akan memastikan anak-anak perempuan dan perempuan atas rasa aman.

Mayawati Kumari, seoarang politisi terkenal dari Uttar Pradesh di mana para gadis itu tinggal, mengatakan pada Kamis (27/11) bahwa investigasi dilakukan dengan tergesa-gesa dan ia tidak setuju dengan keputusan CBI.

(sumber: CNN)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER