Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Tiga puluh sembilan warga Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia dipulangkan oleh KBRI Malaysia pada Rabu (3/12).
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh KBRI Kuala Lumpur, pemulangan ini merupakan tahap kedua setelah 14 WNI korban perdagangan manusia sebelumnya dipulangkan pada Sabtu (29/11).
Seuruh korban yang berjumlah 53 orang berhasil diselamatkan dari sindikat perdagangan manusia yang diduga akan menjual mereka ke beberapa negara di Timur Tengah awal November lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tersangka pelaku perdagangan manusia yang berinisial IM saat ini sedang dalam proses penuntutan berdasarkan hukum Malaysia.
Dalam menjalankan aksinya, tersangka IM ditengarai bekerja sama dengan oknum yang berada di Indonesia yang bertindak sebagai pencari calon korban.
IM yang diduga kuat menjadi otak sindikat perdagangan manusia ini sebelumnya pernah ditangkap oleh polisi Malaysia atas kasus penyekapan pada Maret 2013 lalu.
Namun IM dibebaskan dengan uang jaminan.
“Penangkapan IM yang sudah dikenal sebagai gembong sindikat perdagangan orang ke Timur Tengah akan menjadi kunci penting untuk membongkar jaringan sindikat perdagangan manusia di Tanah Air,” kata Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, dalam pernyataan.
Terungkapnya rencana IM kali ini berawal dari informasi sejumlah perempuan yang akan dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga ke Timur Tengah. Namun perwakilan RI di Timur Tengah memberikan informasi mengenai modus operandi penempatan yang tidak sesuai prosedur yang dilakukan melalui Kuala Lumpur.
KBRI Malaysia kemudian menindaklanjuti informasi tersebut dengan bekerja sama dengan pihak Polis Diraja Malaysia yang berujung penggagalan percobaan perdagangan manusia.
Baca juga:
Sekitar 13 Ribu Orang Jadi Korban Perbudakan di InggrisPolisi Ditahan Usai Ungkap Perdagangan ManusiaIndonesia Ranking Dua di Asia soal Perbudakan