Odisha, CNN Indonesia -- Seorang dokter di India dipecat setelah ketahuan menggunakan pompa sepeda dalam proses sterilisasi rahim puluhan wanita. Hal ini menambah satu lagi pelanggaran tim medis di India dalam proses sterilisasi yang telah memakan banyak korban jiwa.
Aparat di negara bagian Odisha melakukan penyelidikan setelah muncul laporan penggunaan pompa sepeda terhadap 56 wanita di klinik kesehatan milik pemerintah di Banarpal, distrik Angul, pada Jumat lalu.
Pelakunya diketahui adalah Dr. Mahesh Chandra Rout, pensiunan dokter bedah yang dipanggil oleh pihak klinik jika dibutuhkan, seperti dijelaskan oleh Menteri Kesehatan Odisha, Arti Ahuja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahuja mengatakan, Rout telah dipecat dan kemungkinan akan didakwa jika dalam proses penyelidikan terbukti melakukan kelalaian. Rout sejauh ini menolak berkomentar saat dihubungi CNN.
Menurut laporan, Rout menggunakan pompa sepeda untuk memompa perut wanita selama proses sterilisasi. Biasanya untuk proses ini digunakan alat bernama insufflator karbondioksida.
Proses pemompaan perut digunakan untuk membuka ruang agar instrumen bedah yang lain bisa masuk.
Selain itu menurut Dr. Naresh Trehan, kepala tim medis di institut medis Medanta di New Delhi, insufflator diperlukan bagi dokter untuk mengukur dan menyesuaikan tekanan yang diperlukan di dalam perut.
Penyidik, Sachin Ramachandra, mengatakan bahwa saat itu insufflator hilang, jadi Rout menggantinya dengan pompa sepeda. Sejak saat itu, kata seorang petugas medis yang tidak ingin disebut namanya, penggunaan pompa sepeda dalam sterilisasi banyak digunakan.
Trehan mengaku kaget mendengar ada yang memakai pompa sepeda, yang menurutnya akan sangat berbahaya.
"Jika digunakan pompa sepeda, tidak bisa diketahui berapa banyak udara yang dipompa dan bisa merusak abdomen," kata dia.
Dr. Vidhyadhar Sahu, kepala medis di distrik Angul mengatakan hingga saat ini belum ada keluhan dari 56 wanita yang menjalani sterilisasi dengan pompa sepeda tersebut.
Peristiwa ini menambah panjang daftar pelanggaran terhadap prosedur sterilisasi yang menjadi salah satu alat utama India dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Proses ini di India biasanya dilakukan di klinik yang tidak higienis dengan peralatan seadanya.
Bulan lalu, sebanyak 13 wanita tewas setelah menjalani sterilisasi di Chhattisgarh, salah satu wilayah paling miskin di India.
Dr. R. K. Gupta ditahan dalam kasus itu dengan dakwaan kelalaian dan percobaan pembunuhan. Dia diketahui menggunakan peralatan medis yang telah berkarat. (Baca:
Alat Berkarat Penyebab 13 Wanita India Tewas)
Obat yang diberikan pada para wanita itu juga diketahui mengandung racun tikus. (Baca:
Racun Tikus dalam Obat Sterilisasi di India)
Selain itu, Gupta melakukan sterilisasi terhadap 83 wanita dalam waktu hanya enam jam. Padahal menurut panduan pemerintah, seorang dokter tidak boleh melakukan sterilisasi terhadap lebih dari 30 wanita per hari.
Sumber:
CNN