Washington, CNN Indonesia -- Presiden Barack Obama mengecam "pembunuhan biadab" sandera asal AS oleh al Qaidah di Yaman saat pasukan Amerika mencoba membebaskannya.
"Atas nama rakyat Amerika Serikat, saya mengucapkan bela sungkawa kepada kelaurga Luke dan handai tolannya," ujarnya dalam pernyataan terkait Luke Somers yang disandera al Qaidah di Yaman.
"Seperti yang diperlihatkan operasi penyelamatan kali ini dan sebelumnya, Amerika Serikat selalu mempergunakan kemampuan militer, intelijen dan diplomatik untuk menyelamatkan warga Amerika di manapun mereka berada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan teroris yang berusaha melukai warga negara ini akan merasakan sistem peradilan Amerika," ujarnya.
Obama mengatakan memberi otorisasi operasi penyelamatan pada Jumat (5/12) guna membebaskan Somers dan sandera lain di lokasi yang sama.
Dia mengatakan Amerika Serikat mempergunakan semua kemampuan yang dimilikinya untuk pembebasan Somers yang disandera sejak 15 bulan lalu.
Luke Somers disandera oleh kelompok bernama al Qaidah di Semenanjung Arab atau AQAP.
Obama juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Yaman yang telah memberi dukungan.
"Luke adalah wartawan foto yang merekam kehidupan warga Yaman untuk dunia luar," ujar Obama.
"Ketidaperdulian atas nyawa Luke adalah bukti lain kekejaman AQAP, dan alasan mengapa dunia tidak boleh berhenti berupaya mengalahkan ideologi jahat mereka," katanya.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan bahwa Luke Somers dibunuh oleh penyanderanya ketika militer negara itu berupaya membebaskannya.
Hagel mengatakan pada Sabtu (6/12) bahwa keputusan melancarkan operasi penyelamatan itu bisa dibenerkan.
"Ada alasan kuat bahwa nyawa Luke Somers dalam keadaan bahaya," ujar Hagel di Kabul.
Hagel mengatakan kelompok militan juga membunuh sandera lain yang bukan warga Amerika Serikat ketika operasi itu dilakukan.
Sebelumnya seorang pejabat senior Yaman mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Lume Somers tewas dalam operasi tersebut setelah sebelumnya mendapat informasi sandera AS itu berhasil diselamatkan.
Kementerian Pertahanan Yaman mengatakan bahwa operasi militer tersebut berhasil membunuh 10 militan Islamis.