Seoul, CNN Indonesia -- Operasi penyelamatan dan evakuasi korban kapal Oriong-501 di Laut Bering, Rusia, untuk sementara dihentikan mulai Minggu (7/12) karena cuaca buruk.
Seperti diberitakan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, hingga saat ini sebanyak 27 awak kapal telah dinyatakan tewas, sementara 26 lainnya hilang.
Sementara, korban selamat yang berhasil dievakuasi berjumlah tujuh orang. Yonhap mencatat, tujuh orang yang selamat terdiri dari satu warga negara Rusia, lima WNI, dan satu warga negara Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Staf Kedutaan Besar RI di Moskow, Kiki Kusprabowo, korban selamat terdiri dari satu warga negara Rusia, tiga WNI dan tiga warga negara Filipina.
"Hingga saat ini, WNI yang selamat berjumlah tiga orang dan mereka dalam keadaan sehat," kata Kiki ketika dihubungi CNN Indonesia, Senin (8/12). (baca:
Jasad Awak WNI Satu Per Satu Ditemukan)
Kiki menjelaskan hingga saat ini
WNI yang selamat masih berada di atas kapal pencari.
KBRI di Mosko juga belum mendapat informasi kapan dan di mana kapal pencari akan bersandar. (baca:
Kronologi Tenggelamnya Kapal Pukat Korsel)
Menurut Sajo Industries, perusahaan pemilik kapal Oriong-501, korban berhasil ditemukan sekitar 28,6 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal tersebut.
Rencananya, operasi penyelamatan akan dilakukan pada akhir pekan ini. Namun, menurut juru bicara Sajo, operasi penyelamatan dapat dilanjutkan pada Selasa (9/12) besok.
"Angin terlalu kuat dan gelombang terlalu tinggi bagi kami untuk terus melakukan pencarian korban hilang saat ini. Tapi kami berharap untuk melanjutkan pencarian pada Selasa malam ketika cuaca diperkirakan akan membaik," kata juru bicara Sajo.
Yonhap mencatat operasi pencarian dilakukan oleh dua belas kapal dari Rusia dan Korea Selatan. Rencananya, dua pesawat patroli maritim Korea Selatan akan ikut dalam operasi pencarian ini, jika cuaca membaik.
Baca juga:
Upah Tinggi, Alasan WNI Melaut di Kapal Asing