New York, CNN Indonesia -- Insiden penikaman jemaah di Sinagoga kembali terjadi. Setelah insiden penikaman di Sinagoga di Yerusalem pada November lalu, kali ini penikaman kembali terjadi pada seorang jemaah Yahudi di New York.
Seorang mahasiswa Israel yang merupakan jemaah Yahudi ditikam di kepala ketika tengah berdoa di sebuah sinagoga di Chabad Lubavitch World Headquarters, Brooklyn, New York pada Selasa (9/12), pukul 01:40 dini hari waktu setempat.
Sesaat setelah serangan terjadi, polisi bergegas ke tempat kejadian untuk mengamankan pelaku yang melakukan penikaman dengan pisau sepanjang 23cm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah video yang dirilis di situs komunitas Yahudi di Crown Heights menunjukkan penyerang tengah berdebat dengan para jemaah sembari memegang pisau di ruangan kantor sinagoga tersebut.
Penyerang mengenakan celana berwarna gelap, sepatu tenis, jaket sepinggang dan topi rajut.
Seorang aparat kepolisian yang tiba di tempat kejadia kemudian terlihat menodongkan pistol ke pria itu dan menyuruhnya menjatuhkan pisau.
"Kami minta dia untuk menjatuhkan pisau, namun dia menerjang petugas. Kami harus melepaskan tembakan dan dia tumbang dalam satu kali tembakan," kata juru bicara Departemen Kepolisian New York, NYPD, Adam Navarro, seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (9/12).
Navarro menyatakan bahwa penyerang yang merupakan seorang pria tunawisma berkulit hitam, berusia 49 tahun, yang tak diketahui identitasnya tewas saat tiba di rumah sakit.
"Motif penyerangan masih diselidiki," ujar Navarro.
Sementara korban lainnya yang menderita luka di wajah kini masih dirawat di rumah sakit.
Juru bicara komunitas Chabad Lubavitch, cabang Ortodoks Judaisme, Rabbi Moni Ender menyatakan serangan tersebut bukan merupakan kejahatan rasial, atau tindakan anti-semitisme.
"Kami dapat mengatakan dengan 98 persen kepastian bahwa serangan ini bukan tindakan kebencian yang dimotivasi oleh nasionalisme atau keyakinan," kata Rabbi Ender.
Baca juga:
Umat Yahudi Akan Selalu CemasRabbi Ender menyatakan bahwa pada malam itu terjadi pertengkaran antara sang tunawisma dan mahasiswa Yahudi tersebut. Sang tunawisma mengeluarkan sebilah pisau dapur dan berteriak akan membunuh mahasiswa Yahudi tersebut.
Sinagoga merupakan rumah ibadah bagi umat Yahudi. Di New York, sinagoga buka 24 jam dalam sehari.
Pada malam hari, tunawisma bebas masuk ke dalam sinagoga, umumnya untuk menghangatkan diri di musim dingin ini.
Insiden penikaman jemaah Yahudi ketika tengah beribadah di sinagoga bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, terjadi insiden penikaman di sinagoga di Yerusalem yang menewaskan lima orang. Insiden ini memperkeruh hubungan antara Israel dan Palestina.
Baca juga:
Penyerangan Sinagoga di Yerusalem, Lima Tewas