Jos, CNN Indonesia -- Nyawa seolah tak memiliki harga di Nigeria. Bom yang menewaskan puluhan orang terus-menerus meledak secara berkala di negara dengan perekonomian terbesar di benua Afrika itu.
Kamis (11/12) malam, dua bom dilaporkan meledak di dekat stasiun bus di kota Jos, kata beberapa saksi mata. Bom yang kedua menewaskan sedikitnya 40 orang.
Korban dari ledakan pertama tidak bisa segera dipastikan dan sumber keamanan Nigeria tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mei lalu, Ledakan bom yang didalangi oleh militan Islam Boko Haram menewaskan 118 orang di kota yang sama.
"Saya melihat kilatan cahaya dan mendengar ledakan keras. Setelah itu ada puing di mana-mana dan tubuh yang terpotong," kata Tanko Mohammed, saksi di distrik komersial Terminus Jo.
Seorang wartawan Reuters menghitung 11 mayat di satu lokasi bom dan 29 di lokasi lain.
Boko Haram adalah gerakan jihad Sunni yang telah melakukan pemberontakan sejak lima tahun lalu untuk mendirikan negara Islam di timur laut negara itu.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di tiga negara bagian timur laut tahun lalu. Jumlah serangan meningkat tajam sejak saat itu, terutama menjelang pemilihan umum pada Februari 2015.
Ledakan yang terakhir terjadi ketika kedua partai berkuasa Jonathan dan koalisi oposisi utama menyetujui calon yang mengikuti pemilihan, di mana keamanan akan menjadi isu kampanye utama.
Mantan penguasa militer Muhammadu Buhari akan menantang Jonathan dalam tempat pemungutan suara mendatang untuk kedua kalinya.