PENYANDERAAN AUSTRALIA

Penyandera Mengaku Tanam Bom di Seluruh Kota

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 11:11 WIB
Seorang penyiar radio di Australia mengaku telah berbicara dengan seorang penyandera yang menguasai sebuah kafe di Sydney, menyampaikan beberapa tuntutan.
Seorang penyiar radio di Australia mengaku telah berbicara dengan seorang penyandera yang menguasai sebuah kafe di Sydney, menyampaikan beberapa tuntutan. (Reuters/David Gray)
Sydney, CNN Indonesia -- Seorang penyiar radio di Australia mengaku telah berbicara dengan seorang penyandera yang menguasai sebuah kafe di Sydney. Dalam pembicaraan itu, pelaku menyampaikan beberapa tuntutan.

Penyiar Ray Hadley dari radio lokal 2GB ditelepon seorang sandera ketika sedang melaporkan situasi penyanderaan di Kafe Lindt, di pusat bisnis Martin Place, Sydney.

Diberitakan Vox, salah satu sandera diduga diperintahkan oleh pelaku menelepon Hadley di tengah siaran. Hadley langsung menghentikan siarannya dan berbicara offline dengan peneleponnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa ini dikonfirmasi dalam akun Twitter 2GB dan beberapa rekan sesama penyiar Hadley, salah satunya adalah Yoni Bashan, wartawan Wall Street Journal dalam Twitternya.

Bashan dalam cuitannya mengutip Hadley yang mengatakan bahwa pelaku penyanderaan mengatakan "memiliki alat peledak di seluruh kota" dan ingin "berbicara dengan perdana menteri secara langsung di radio."



Rekan sesama penyiar, Paul Murray dari Sky News Australia mengatakan Hadley mengonfirmasi telah berbicara dengan penyandera di dalam kafe. Menurut Hadley, para penyandera mendengarkan beberapa stasiun berita.

"Hadley mengatakan penyandera ingin agar sandera berbicara secara LIVE di radio. Hadley mengatakan tidak akan melakukannya karena dia bukanlah negosiator terlatih," tulis Murray.

Murray melanjutkan, Hadley diminta untuk menelepon pria itu lagi pada pukul 13.30. "Hadley mengatakan bisa mendengar pelaku berteriak memerintahkan sesuatu pada sandera," tulis Murray lagi.



Komisaris Polisi New South Wales, Andrew Scipione dalam konferensi pers tidak membenarkan atau membantah soal percakapan Hadley dengan pelaku penyanderaan.

Namun Scipione mengatakan bahwa polisi belum melakukan kontak apapun dengan penyandera. Saat ini, kata dia, berbagai langkah telah dilakukan, termasuk mengepung lokasi penyanderaan dan mengosongkan tempat usaha di sekitar Kafe.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Komite Keamanan Nasional di Kabinet telah melakukan rapat darurat membicarakan situasi tersebut.

"Ini tentunya adalah insiden yang memprihatinkan, tapi seluruh warga Australia harus yakin bahwa aparat dan pasukan keamanan kita telah dilatih dengan baik dan dipersenjatai serta merespon peristiwa itu dengan cara yang profesional," kata Abbott.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER