PENYANDERAAN AUSTRALIA

Penonton Drama Penyanderaan Sydney Asyik Selfie

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 21:56 WIB
Ketika penyanderaan di sebuah Kafe di Sydney terjadi, warga dan wisatawan terlihat menonton di belakang garis polisi dan berfoto selfie.
Ketika penyanderaan terjadi, warga Sydney terlihat berdiri di belakang garis polisi dan menonton serangan tersebut. (Reuters/David Gray)
Sydney, CNN Indonesia -- Drama penyanderaan di sebuah Kafe di Sydney sudah barang tentu menyebabkan ketakutan dan trauma bagi sandera yang saat ini masih berada di cengkeraman para teroris.

Namun bagi para penonton di luar kafe, peristiwa ini jadi lokasi menunjukkan eksistensi diri melalui foto alias selfie.

Diberitakan Sydney Morning Herald, Senin (15/12), para penonton yang berdiri di belakang garis polisi, terdiri dari warga dan wisatawan, terlihat asyik berfoto dan mengunggahnya di media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan seorang pengguna akun media sosial Instagram menggunakan tanda pagar #hostagesituationselfie untuk situasi itu. Foto itu belakangan dihapus oleh sang pemilik akun.

Foto lainnya memperlihatkan tiga pria, diduga wisawatan, foto selfie sambil tersenyum di depan kafe Lindt, tempat pria bersenjata menyandera belasan orang. Seorang di antara mereka memberi salam damai dengan dua jari.



Reporter Buzzfeed Mark Di Stefano memergoki dan langsung memotret dua orang wanita berambut pirang yang selfie sekitar 100 meter dari Kafe Lindt.

Foto itu telah dicuit kembali lebih dari 450 kali di Twitter, kebanyakan mengecam tindakan dua wanita itu yang dianggap tidak menunjukkan empati.

Tidak jarang selfie dilakukan dengan kamera GoPro atau tongkat narsis atau tongsis.

Tidak hanya wisawatan atau pejalan kaki, kata Di Stefano, dia juga melihat para awak media televisi asyik berfoto di lokasi.

"Kau pasti orang gila dan tidak punya rasa hormat jika melakukan itu," tulis seorang pengguna Twitter mengomentari aksi para penonton penyanderaan.

Seorang lainnya menulis, "Jika kau benar-benar ingin selfie, bagaimana jika kau bertukar tempat dengan sandera."



Dr.Lauren Rosewarne, ahli kebudayaan populer yang membahas selfie di pemakaman, mengatakan bahwa para pelaku selfie ingin menjadi bagian dari sejarah dan pemberitaan yang saat ini ramai di banyak media.

"Itu narsisisme. Generasi selfie seharusnya tetap memegang nilai moral. Berbeda antara mengambil foto dan menempatkan dirimu dalam foto itu," kata Rosewarne.

Lima orang sandera dilaporkan telah berhasil lolos dari dalam kafe. Pada siaran televisi, terlihat mereka berlarian dengan wajah ketakutan, menghampiri pasukan anti teror.

Australia sendiri telah menerapkan gugus tugas khusus untuk mengatasi krisis ini. Sejauh ini penyandera meminta dua tuntutan, yaitu diberikan bendera ISIS dan berbicara dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER