Tokyo, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Jepang bertekad untuk tetap melaksanakan kebijakan ekonomi reflasioner, melakukan reformasi struktural yang mencakup semua bidang dan menerapkan kebijakan pertahanan yang lebih keras.
Shinzo Abe menyatakan tekadnya setelah koalisi partainya berhasil memenangkan pemilihan umum yang jumlah pemilihnya sangat rendah.
Namun, keraguan apakah Abe yang kini merupakan pemimpin pemerintahan paling lama di Jepang, bisa merekayasa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan formula "Abenomics"-nya berupa menggelontorkan banyak dana ke pasar, meningkatkan pembelanjaan dan janji melakukan deregulasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendengar suara-suara rakyat yang berbunyi 'Maju terus dengan Abenomics," ujar Abe dalam jumpa pers di kantor Partai Liberal Demokrat di Tokyo, Senin (15/12).
"Saya ingin menerapkan 'Tiga Anak Panah'," kata Abe yang menambahkan bahwa dia akan mengumpulkan langkah-langkah stimulus sebelum akhir tahun dan meminta perusahaan menaikkan upah yang tidak berjalan setara dengan kenaikan harga barang konsumen.
LDP dan mitra juniornya, partai Komeito, memenangkan 326 kursi dalam pemilu Minggu (14/12) untuk mempertahankan "mayoritas besar" yang bisa memperlancar urusan-urusan di parlemen.
Komposisi ini tidak berubah dari jumlah kursi koalisi sebelum pemilu, meski jumlah kursi LDP turun sedikit dari 295 menjadi 291.
Banyak pemilih, yang ragu dengan strageti "Abenomics" untuk mengakhiri deflasi dan mendorong pertumbuhan tetapi tidak yakin oposisi akan bisa lebih baik, memutuskan untuk tidak memberi suara.
Jumlah pemilih yang memanfaatkan hak pilih mereka diperkirakan mencapai titik terendah yait 53,3 persen, jauh di bawah 59,3 persen dalam pemilihan 2012 yang kembali membawa Abe ke tampuk kekuasaan untuk masa jabatan kedua.
Saat itu, Abe berjanji untuk menghidupkan kembali perekonomian yang diwarnai dengan deflasi dan populasi yang semakin tua dan jumlahnya terus menurun.
Sebagai pertanda kerentanan mandat bagi Abe ini adalah bahwa LDP hanya memenangkan 75 persen kursi dari 295 kursi majelis rendah dengan hanya 48 persen suara.
Tetapi sementara oposisi terbesar masih tetap lemah, penolakan terhadap kebijakan-kebijakan Abe besar kemungkinan datang dari koalisinya, partai Komeito, yang jumlah kursinya naik dari 31 menjadi 35, serta dari dalam partai LDP sendiri.
Kebijakan Tak PopulerAbe mengatakan akan menarik kebijakan reformasi "Tiga Anak Panah" di sektor-sektor yang sensitif secara politik seperti sektor pertanian yang sangat dilindungi, meski dia tidak merujuk pada deregulasi pasar tenaga kerja yang menurut para pakar merupakan kunci.
 Shinzo Abe menjadi Perdana Menteri Jepang paling lama berkuasa setelah memenangkan pemilu. (Reuters/Toru Hanai) |
"Menurut saya kemenangan yang besar ini akan memberi kami kekuatan (untuk melakukan reformasi," ujarnya.
Harapan pada Abenomics turun ketika Jepang kembali masuk resesi pada kuartal ketiga setelah kenaikan pajak penjualan pada April dan data-data terbaru mengindikasikan bahwa perubahan positif perekonomian yang terjadi masih tetap rentan.
Seakan menggaribawahi perbaikan yang belum lancar, sentimen perusahaan-perusahaan manufaktur bers sedikit lebih buruk dalam tiga bulan terakhir hingga Desember, tetapi rencana pengeluaran korpirasi masih kuat.
Bulan Lalu Abe memutuskan untuk membatalkan kenaikan pajak kedua sebesar 10 persen hingga April 2017, yang menimbulkan kekhawatiran bagaimana Jepang mengatasi hutangnya yang besar.
"Antara sekarang dan saat kenaikan pajak itu, perlu ada upaya menghidupkan kembali perekonomian dan jalan untuk membangun kembali keuangan," ujar Shinjiro Koizumi, anggota parlemen dari LDP.
"Sebenarnya tidak ada yang bisa dirayakan, meski kami menang pemilu, karena fakta tersebut," tambahnya.
Abe yang jumlah pendukungnya berada di bawah 50 persen, mengumumkan pemilu setelah dua tahun berkuasa dalam upaya mengukuhkan kekuasaan sebelum mengambil langkah-langkah kebijakan yang tidak populer.
Kebijakan itu antara lain mengoperasikan kembali reaktor nuklir yang dimatikan setelah bencana Fukushima pada 2011 dan perubahan kebijakan keamanan dari sikap pasifisme setelah Perang Dunia II.
Kemenangan koalisi pimpinan LDP ini bisa memuluskan jalan Abe terpilih kembali sebagai ketua partai pada September mendatang, tetapi tidak ada jaminan dia akan tetap menjadi perdana menteri hingga 2018.