INSIDEN BANDARA

Dianggap Berbahaya, Bandara Skotlandia Sita Selai Cokelat

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2014 22:48 WIB
Petugas bandara di Skotlandia meminta seorang ibu hamil untuk menyerahkan botol selai cokelat miliknya karena dianggap berbahaya dan mengancam penerbangan.
Kementerian Perhubungan Skotlandia melarang penumpang membawa cairan. Aturan ini sudah diterapkan sejak 2006, menindaklanjuti peristiwa ledakan pesawat dalam penerbangan transatlantik. (IlustrasiReuters/Darren McCollester)
Edinburgh, CNN Indonesia -- Petugas bandara di Skotlandia meminta Fuming Kara Harrison, seorang ibu hamil berusia 35 tahun, untuk menyerahkan botol selai cokelat miliknya karena dianggap berbahaya dan dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan penerbangan.

Kara Harrison baru kembali dari cuti singkatnya di London bersama dengan suaminya, Iain, ketika seorang petugas keamanan bandara melihat dua botol selai cokelat Nutella di tas tangannya.

Petugas tersebut kemudian meminta Kara menyerahkan botol tersebut dan mengklaim bahwa Kara telah melanggar larangan membawa cairan ke dalam pesawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka mengatakan kepadaku bahwa cokelat berbahaya dan harus disita. Saya merasa putus asa," ujar Kara, yang berprofesi sebagai guru privat ekonomi kepada Mirror, Senin (15/12).

Kedua suami istri ini mengunjungi London untuk liburan sambil berbelanja dan menonton konser.

Di antara kunjungan tersebut, mereka tidak lupa mengunjungi toko Selfridges di Jalan Oxford.

Toko ini begitu populer karena pengunjung dapat membeli botol selai cokelat Nutella khusus dengan nama mereka di labelnya.

Tak heran toko ini laris sehingga menimbulkan antrian yang cukup panjang di toko tersebut.

Kara memanfaatkan kesempatan ini dengan membeli beberapa botol untuk hadiah Natal.

Kara yang begitu senang dengan barang pembeliannya menyempatkan diri berfoto di depan toko.

Namun, kesenangannya langsung luruh ketika dia berada di bandara kota London untuk melakukan penerbangan pulang ke Skotlandia.

"Saya telah mengemas semuanya ke dalam tas tangan supaya dapat cepat ke penerbangan, tetapi ketika saya melihat tas saya melewati mesin pemindai, saya menyadari ada sesuatu yang salah," ujar Kara.

Petugas bandara memanggil Kara ke sisi lain mesin pemindai dan meminta Kara membuka tasnya.

Petugas kemudian menunjuk dua botol dan mempertanyakan isi botol tersebut.

"Saya menjelaskan bahwa itu adalah selai cokelat Nutella dan merupakan hadiah Natal. Namun, mereka mengatakan bahwa botol ini berisi cairan yang harus mereka sita," ujar Kara.

Kara menganggap penyitaan ini merupakan hal yang dibesar-besarkan karena menurutnya, cairan selai cokelat tersebut tidak membahayakan.

Ketika mereka menunggu di ruang keberangkatan, Kara tak mampu menyembunyikan kekecewaannya dan ia pun menangis.

"Saya tahu ini tampak gila, tetapi saya merasa sedikit sensitif saat ini karena saya hamil dan sebentar lagi Natal," ujar Kara.

Juru bicara bandara kota London mengatakan bahwa pihaknya menganut aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.

Aturan pelarangan membawa cairan sudah diterapkan sejak 2006, menindaklanjuti peristiwa ledakan pesawat dalam penerbangan transatlantik.

Berdasarkan aturan tersebut, penumpang pesawat hanya diperkenankan membawa sedikit cairan, gel atau pasta dalam tas tangan mereka dan harus ditempatkan ke dalam wadah bermuatan 100ml.

Wadah tersebut harus dibawa dalam kantong plastik bening terpisah tidak melebihi 20x20cm atau setara dengan muatan satu liter.

Baca juga: Karena Kacang, Pejabat Maskapai Korsel Mundur
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER