Seoul, CNN Indonesia -- Kementerian transportasi Korea Selatan akan mengadukan mantan pejabat tinggi Korean Air Lines yang menunda keberangkatan pesawat karena tidak senang dengan pelayanan awak kabin ke jaksa penuntut umum.
Seorang pejabat kementerian itu mengatakan penyelidikan kementerian transportasi membenarkan bahwa Heather Cho melakukan perbuatan yang melecehkan terhadap para awak pesawat penerbangan dari New York ke Seoul pada 5 Desember.
“Karena terbukti bahwa (Heather) Cho mengeluarkan suara bernada tinggi dan mempergunakan kata-kata melecehkan seperti yang disebut oleh para awak kabin dan dikukuhkan para penumpang, kami akan melaporkan untuk diadili atas dasar pelanggaran keselamatan penerbangan udara,” bunyi pernyataan tertulis kementerian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian transportasi mengatakan Korean Air juga melanggar undang-undang keselamatan penerbangan dan sedang mengkaji langkah-langkah penghukuman bagi maskapai penerbangan tersebut.
Pernyataan tertulis kementerian transportasi menyebutkan bahwa hukuman yang bisa dijatuhkan adalah larangan terbang dan denda.
Pihak Korean Air sendiri belum bisa dimintai komentar atas pernyataan kementerian transportasi ini.
Heather Cho yang sudah mundur dari jabatannya karena insiden ini bisa dituntut secara hukum jika jaksa penuntut memutuskan untuk meneruskan pengaduan tersebut.
Cho sendiri telah meminta maaf atas insiden yang menyebabkan masyarakat Korea Selatan marah tersebut.
Pesawat ini sedang didorong meninggalkan pintu keberangkatan ketika insiden ini terjadi.
Pilot kemudian menyandarkan kembali pesawat di pintu keberangkatan untuk menurunkan kepala awak kabin setelah Cho mengeluh penyajian makanan kecil berupa kacang hanya dengan plastik bukan di atas piring.
Insiden ini pertama kali dilaporkan pada Senin (7/12) dan masyarakat semakin marah setelah Korean Air mengeluarkan permintaan maaf yang dianggap setengah hati atas perbuatan kepala awak kabin, sekaligus menjadi pembelaan atas perilaku Cho.
Saat diwawancara televisi Korea, kepala awak kabin ini mengatakan Cho mengeluarkan kata-kata kasar kepadanya dan memukul tangannya dengan map kertas, menunjuk-nunjuk ketika dia bersujud meminta maaf.
Kementerian transportasi mengatakan tidak bisa mengukuhkan dugaan penyerangan secara fisik ke awak kabin oleh Cho yang juga puteri dari direktur utama Korean Air Lines.