PENYANDERAAN AUSTRALIA

Cameron: Serangan Sydney Bisa Saja Terjadi di Inggris

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 10:59 WIB
Perdana Menteri Inggris mengatakan serangan yang terjadi di Sydney bisa saja terjadi di Inggris karena Inggris juga menghadapi banyak ancaman dari ekstremis.
Warga Australia meletakkan karangan bunga di depan lokasi penyanderaan di Sydney. (Reuters/David Gray)
London, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan pada Selasa (16/12) bahwa ancaman serangan seperti di Sydney dapat terjadi di Inggris kapan saja.

"Ancaman yang kami hadapi termasuk serangan yang dimulai dari individu dan terkadang serangan sedikit acak dapat terjadi kapanpun di Inggris," ujar Cameron kepada anggota parlemen ketika ditanya seberapa dekat Inggris dengan serangan di Sydney.

Inggris meningkatkan peringatan terorisme ke tingkat paling tinggi pada Agustus dan bulan lalu, menyusul ancaman teroris terbesar dalam sejarah akibat warga Inggris radikal yang dicurigai baru kembali berperang dari Suriah dan Irak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang yang sudah cukup radikal di internet kemudian akan melakukan hal-hal mengerikan lainnya yang jauh lebih sulit untuk dicegah," ujar Cameron, sperti dikutip dari Reuters.

Seorang pria yang merupakan pengungsi Iran menyandera sebuah kafe di pusat bisnis kota Sydney pada Senin (15/12) selama lebih dari 16 jam.

Drama penyanderaan ini berakhir setelah petugas keamanan Australia menyerang kafe pada pukul 2 dini hari waktu setempat dengan tembakan dan ledakan ke arah gedung.

Akibat penyanderaan ini tiga orang tewas, termasuk si penyandera yang diketahui bernama Man Haron Monis dan memiliki sejumlah catatan kriminal di Australia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER