KECELAKAAN KERJA

Terowongan Ambruk, 12 Pekerja di Vietnam Terperangkap

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 17:48 WIB
Sudah delapan jam mereka terjebak di dalam terowongan yang kadar oksigennya semakin menipis. Upaya penyelamatan dipersulit oleh cuaca buruk dan struktur tanah.
Sudah delapan jam mereka terjebak di dalam terowongan yang kadar oksigennya semakin menipis. Upaya penyelamatan dipersulit oleh cuaca buruk dan struktur tanah. (Ilustrasi/Getty Images/Peter Macdiarmid)
Lamdong, CNN Indonesia -- Terowongan pembangkit listrik tenaga air ambruk di provinsi Lamdong, Vietnam, membuat 12 pekerja di dalamnya terperangkap pada Rabu (17/12). Upaya tim penyelamat untuk mengeluarkan mereka dipersulit karena cuaca buruk.

Tim penyelamat yang merupakan gabungan dari petugas pemadam kebakaran dan pasukan keamanan ini memperkirakan upaya penyelamatan diperkirakan akan memakan waktu berhari-hari.

Struktur permukaan tanah dan faktor cuaca menjadi penyebab utama lambatnya upaya penyelamatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudah delapan jam para pekerja terjebak di dalam terowongan yang kadar oksigennya semakin menipis itu.

Tim penyelamat pun menggunakan sebuah tabung besi dengan diameter 60 cm untuk mengangkat lumpur, pasir serta puing-puing guna memasok udara para para pekerja tersebut.

Tim berusaha berpacu dengan waktu, melihat level air yang semakin meninggi di area pembangunan.

Mereka kemudian menggali terowongan kecil dan memperkuat lokasi dengan batang pohon untuk menarik keluar pasir.

"Sekarang hanya ada satu tabung untuk mengirimkan makanan dan oksigen ke dalam, sementara air meninggi. Kami tidak bisa menggali sembarangan," ujar Dang Quang Dat, direktur perusahaan Song Da 505 kepada televisi Vietnam, dikutip Reuters.

Salah satu pekerja, Nguyen Van Tuan, mengatakan dirinya berada di sebuah truk di dalam terowongan sepanjang 500 meter itu dan kemudian berlari ketika terowongan tersebut runtuh.

"Kotoran, batu dan lumpur kemudian luruh. Kami datang kembali untuk menggali rekan-rekan kami yang terjebak, tetapi kotoran dan batu-batu terus berjatuhan sehingga kami memanggil bantuan," ujar Van Tuan kepada media lokal.

Pemerintah setempat menaruh harapan agar tabung oksigen ini dapat mencapai para pekerja sehingga mereka akhirnya bisa keluar.

"Ini sangat sulit dan sempit, kebanyakan pekerjaan dilakukan oleh tangan dengan bantuan beberapa peralatan," ujar kepala militer provinsi Du Truong Giang kepada televisi Vietnam.

Belum jelas penyebab terowongan ini runtuh, tetapi menurut penyelidikan awal hujan deras adalah penyebabnya.

Pabrik PLTA senilai US$22 juta ini merupakan salah satu dari puluhan konstruksi energi yang direncanakan oleh pemerintah Vietnam.

PLTA ini diperkirakan akan menghasilkan energi sekitar 110 juta kWh per tahun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER