Manila, CNN Indonesia -- Publik Filipina dikejutkan oleh pemandangan di dalam sel penjara yang dihuni para bandar narkoba. Bagian dalamnya persis seperti kamar hotel bintang lima, lengkap dengan bar dan panggung penari striptis.
Diberitakan News.com.au, Selasa (16/12), kondisi ini terungkap dalam pemeriksaan mendadak yang dilakukan di penjara Bilibid di kota Muntinlupa.
Media setempat mengatakan, dari dalam penjara para bandar masih tetap bisa berbisnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Kehakiman Filipina Leila de Lima mengatakan bahwa polisi menemukan uang tunai, sabu, boneka seks, panggung striptis dan musik, bar dan jacuzzi di sekitar 20 sel berpendingin udara dalam penjara tersebut.
Sel-sel itu berlantaikan marmer dan ada air panas di kamar mandinya. Napi juga bisa menggunakan ponsel dan komputer dengan bebas.
Dalam salah satu kamar terlihat berjejer merek minuman whisky mahal, di sel lainnya terdapat brankas berisikan banyak jam tangan mewah dan tumpukan uang dollar.
Ada juga panggung musik lengkap dengan alat musik rock. Di Panggung musik ini diduga para napi sempat membuat sebuah video musik yang diunggah di Youtube.
Dalam salah satu sel terdapat panggung dengan bola disko yang menurut polisi tempat pertunjukan penari telanjang yang diselundupkan masuk ke penjara yang berkapasitas 8.900 orang namun diisi oleh 23 ribu napi itu.
Selain itu kata De Lima, saat digerebek beberapa napi membawa uang dua juta peso atau lebih dari Rp568 juta dalam kantongnya.
"Saat dipanggil oleh sipir penjara, para napi harus punya uang, terutama karena sekarang mendekati Natal," kata Lima.
Kepala Biro Pemasyarakatan Franklin Bucayu mengaku bahwa badan pemerintah tidak tahu ada kemewahan seperti di dalam penjara.
"Di dalamnya seperti labirin. Ketika kau masuk ke dalamnya, kau akan tersesat karena banyak orang, banyak partisi. Kau perlu penuntun. Sekarang kami akan mereformasi sistemnya," kata Bucayu.
Saat ini kantor kepresidenan Filipina mengatakan akan melakukan penyelidikan dan mengadili semua orang yang bertanggung jawab atas kasus ini.
Dante Jimenez, pendiri organisasi Relawan Melawan Kriminalitas dan Korupsi Filipina mengatakan bahwa korupsi di penjara memungkinkan para napi membayar pada sipir agar bisa membangun sel yang mewah.
Menurut Jimenez, jika punya uang banyak bahkan napi boleh keluar untuk satu malam atau bahkan sepekan penuh.
"Dalam satu kasus, napi dibawa ke kamar mewah di rumah dan di sana dia menyewa pekerja seks," ujar Jimenez.
(stu)