EKSPOITASI HEWAN

Penggunaan Kulit Anjing Dikecam di Tiongkok

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 00:16 WIB
Kelompok HAM pemerhati hewan mengecam penggunaan kulit anjing untuk sarung tangan dan sepatu, yang biasa menjadi komoditas ekspor di Tiongkok.
Di banyak daerah di Tiongkok, sejumlah rumah makan kerap menyediakan daging anjing. (Getty Images/Pixabay)
Beijing, CNN Indonesia -- Kelompok HAM pemerhati perlakuan etis terhadap hewan, atau PETA, mengecam penggunaan kulit anjing sebagai bahan untuk sarung tangan, sepatu dan produk kulit lainnya yang biasa diproduksi di Tiongkok sebagai komoditas ekspor.

PETA menyatakan telah melakukan penyelidikan terkait pembantaian anjing dan produksi kulit anjing di Tiongkok. Kelompok HAM ini telah mengunjungi tiga rumah pemotongan hewan dan enam pabrik pengolahan kulit anjing di negeri tirai bambu tersebut.

Juru bicara PETA, Haleigh Chang menyatakan terdapat sejumlah pabrik pengolahan kulit anjing untuk komoditas ekspor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu pemilik pabrik pengolahan yang kami datangi menyatakan mereka mengekspor produk dari kulit anjing dan domba," kata Chang, dilansir dari Reuters, Rabu (17/12).

Chang menyebutkan kurangnya transparansi dari pihak pengrajin kulit membuatnya sulit memperkirakan ukuran industri kulit secara keseluruhan di Tiongkok.

Menurut laporan Reuters, terdapat pusat pengolahan kulit anjing di sebelah utara Provinsi Hebei, di mana para pekerja membentangkan kulit anjing yang telah dicuci untuk dikeringkan di bawah sinar matahari.

Di banyak daerah di Tiongkok, sejumlah rumah makan kerap menyediakan daging anjing. Seorang pekerja di Hebei yang tak disebutkan namanya, menyatakan kulit dari anjing yang dipotong dijual ke pengrajin kulit.

"Ada sejumlah restoran yang menjual dan menyajikan daging anjing. Pengrajin kulit biasanya datang ke tempat ini untuk mengumpulkan kulit anjing," kata salah seorang pengrajin kulit, yang menolak disebutkan namanya.

Sementara, pejabat Asosiasi Industri Tiongkok menolak untuk memberikan komentar terkai hal ini. Lembaga pemerintah tersebut menyatakan tidak memiliki pengetahuan tentang perdagangan kulit anjing.

Hal serupa juga terjadi ketika Reuters mencoba mewawancari Departemen Pertanian Tiongkok.

PETA dan sejumlah kelompok HAM lain mengatakan anjing disembelih di seluruh penjuru Tiongkok, tanpa ada peraturan yang jelas tentang hal tersebut.

Kulit anjing dapat diolah menjadi produk kulit yang murah, meskipun dengan kualitas dibawah daging domba dan sapi.

Belakangan ini, Tiongkok memang kerap menghadapi kritik dari pemerhati HAM, terkait perlakuan negara ini terhadap hewan. Salah satunya adalah kritik terhadap penggunaan empedu beruang sebagai bahan obat tradisional, dan eksplotasi harimau untuk diambil bulu dan tulangnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER