HUBUNGAN AS-KUBA

Pembicaraan Rahasia di Vatikan dan Kanada soal AS-Kuba

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2014 10:55 WIB
Vatikan dan Kanada memegang peranan penting sejak awal pembicaraan terkait perbaikan hubungan AS dan Kuba yang telah dimulai setidaknya setahun lalu.
Hubungan diplomatik AS-Kuba yang dibuka kembali akan mengakhiri sanksi ekonomi bagi Kuba. (Reuters/Prensa Latina)
Washington, CNN Indonesia -- Setelah bermusuhan selama 50 tahun, Amerika Serikat dan Kanada akan membuka hubungan diplomatik kembali.

Terobosan bersejarah dalam hubungan AS-Kuba itu dimulai pada musim semi 2013, ketika Presiden Barack Obama melakukan pembicaraan rahasia dengan Havana, taktik yang sama ia digunakan untuk membuka perundingan nuklir dengan Iran.

Pembicaraan selama berbulan-bulan di Kanada dan di Vatikan itu melibatkan salah satu pembantu terdekat Obama yang lalu berujung pada Selasa (16/12) ketika Obama dan Presiden Kuba Raul Castro berbicara melalui telepon selama hampir satu jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pembicaraan telepon itu, keduanya bersepakat untuk melakukan langkah-langkah demi mengakhiri permusuhan AS-Kuba yang telah berlangsung selama setengah abad.

Dilaporkan Reuters, Obama percaya bahwa "jika ada kebijakan luar negeri AS yang telah kedaluwarsa, maka itu adalah kebijakan AS-Kuba," kata seorang pejabat senior di pemerintahan Obama, yang berbicara pada wartawan dengan syarat anonimitas.

Vatikan dan pembicaraan Rahasia
Paus Fransiskus, yang berasal dari Argentina memegang peranan kunci dalam 'perdamaian' antara Kuba-AS. (Reuters/Alessandro Bianchi)

Vatikan memainkan peran kunci dalam pemulihan hubungan kedua negara itu, termasuk memfasilitasi pembicaraan pembebasan Alan Gross, mantan subkontraktor untuk US Agency for International Development yang telah kembali ke rumahnya di AS pada Rabu (17/12) setelah lima tahun dipenjara di Kuba, kata para pejabat AS.

Vatikan terlibat sejak awal Maret 2012, ketika beberapa anggota parlemen AS mengunjungi kantor duta kepausan di Washington Embassy Row dan memohon bantuan.

Sejak itu, melalui transisi Paus Benediktus XVI ke Paus Fransiskus, “proses ini selalu ada di radar Vatikan," kata Senator Barbara Mikulski, yang mewakili negara bagian Maryland, asal Alan Gross.

Pada awal musim panas 2014, Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina, mengirim surat pribadi terpisah untuk Obama dan Castro, mendesak mereka untuk bertukar tawanan dan memperbaiki hubungan.

Ketika Paus menerima presiden AS di Vatican pada akhir Maret lalu, pembicaraan rahasia soal Kuba adalah topik utama diskusi keduanya. Kuba "mendapat perhatian yang sama dengan hal lain," kata pejabat itu.

Pertukaran tahanan

Pembicaraan tatap muka pertama yang akhirnya berakhir pada kesepakatan minggu ini berlangsung di Juni 2013 di Kanada, yang memang mempertahankan hubungan dengan Kuba.

Delegasi AS dipimpin oleh Ben Rhodes, seorang pembantu dekat Obama yang merupakan wakil penasihat keamanan nasional dan Ricardo Zuniga, spesialis Amerika Latin di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. Nama perwakilan dari Kuba tidak bisa langsung diketahui.

Topik utama dalam pembicaraan itu adalah soal warga AS dan Kuba yang masih penjara.

Bagi pemerintahan Obama, keberadaan Alan Gross adalah penghalang praktis dan politik untuk perbaikan hubungan.

Menteri Luar Negeri John Kerry berbicara melalui telepon empat kali pada musim panas ini dengan Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez soal Gross, kata seorang pejabat senior AS yang kedua.

Kerry mengatakan kepada Kuba bahwa jika sesuatu terjadi Gross, maka hubungan Havana dan Washington tidak akan pernah membaik.

Kisruh spionase
Dalam proses pembicaraan kedua negara, Kuba meminta Washington berhenti melakukan agenda 'pro-demokrasi' di Kuba, yang dianggap sebagai cara untuk mengakhiri rezim komunis Castro. (Reuters/Prensa Latina)

Dalam proses pembicaraan selama berbulan-bulan, Washington bersikeras pada pembebasan seorang mata-mata Amerika Serikat yang telah mendekam di penjara Kuba selama hampir dua dekade.

Orang yang tidak diindetifikasi itu "berperan penting dalam identifikasi dan gangguan beberapa operasi intelijen Kuba di Amerika Serikat," kata kantor James Clapper, Direktur Intelijen Nasional, dalam sebuah pernyataan.

Di antara operasi Kuba yang terbongkar oleh agen AS yang merupakan analis senior Badan Intelijen Pertahanan AS dikenal sebagai ‘Wasp Network’, jaringan lebah.

Kuba bersikeras soal pembebasan tiga anggota jaringan itu, yang merupakan mata-mata Kuba yang telah mendekam selama 16 tahun di penjara-penjara AS.

Dalam pembicaraan, terdapat juga tanda-tanda yang jelas dari sengketa yang belum terselesaikan.

Kuba menegaskan AS harus mengakhiri program pro-demokrasi di Kuba, yang telah lama dipandang sebagai upaya untuk menggulingkan sistem komunis Kuba. Namun Washington tidak menyetujui permintaan tersebut, kata pejabat senior AS.

Pertukaran tahanan diselesaikan pada pertemuan kunci di Vatikan, namun tanggal pertemuan itu tidak jelas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER