Madrid, CNN Indonesia -- Cristina de Borbon, saudara perempuan Raja Felipe VI dari Spanyol, akan diadili dalam kasus penggelapan pajak tahun depan dan membuatnya anggota kerajaan Spanyol pertama yang dibawa ke depan pengadilan.
Ayah Putri Cristina, Juan Carlos turun tahta pada Juni lalu setelah tersangkut serangkaian skandal, dan Raja Felipe VI kini menjadi raja yang populer di Spanyol.
Raja Felipe VI mencoba memodernisasi kerajaan dan telah mencabut hak-hak dan tugas dua saudara perempuannya yang kini bukan lagi bagian dari keluarga kerajaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa penuntut telah melakukan penyelidikan terhadap suami Cristina, anggota tim bola tangan Olimpiade Spanyol Inaki Urdangarin, selama empat tahun.
Pengadilan Tinggi Kepulauan Balearic mengatakan bahwa jaksa penuntuk akan mengadili Cristina, 49 tahun, Urdangarin dan 15 orang lainnya dalam kasus yang melibatkan badan amal Yayasan Noos milik Urdangarin.
Penyelidikan kasus korupsi di Spanyol berhasil mengungkap korupsi tingkat tinggi di kalangan politisi, serikat pekerja dan bankir, dan telah membuat warga negara ini tidak lagi percaya pada institusi di sana setelah terjadi krisis ekonomi dan program penghematan pemerintah.
Masalah korupsi akan menjadi agenda politik menjelang pemilihan umum tahun depan Spanyol.
Jajak pendapat memperlihatkan bahwa masalah ini adalah kekhawatiran kedua masyarakat Spanyol setelah angka pengangguran yang tinggi.
Partai Podemos yang merupakan partai baru telah memetik keuntungan dari ketidakpuasan masyarakat, dan mengancam dukungan bagi para pemimpin politik lama, termasuk dari partai Rakyat yang berkuasa dan partai Sosialis yang beroposisi.
Cristina dan suaminya membantah melakukan kesalahan dalam kasus yang dipicu oleh pengaduan pegiat anti-korupsi bernama
Manos Limpias atau tangan bersih.
Urdangarin juga dikenai tuduhan melanggar kewajiban hukum, menggelapkan uang negara, penipuan, menjual pengaruh dan pencucian uang.
Sementara putri Cristina dituduh melakukan dua kejahatan pajak.
Pengacaranya Miquel Roca mengatakan terkejut dengan perintah pengadilan ini.
Undang-Undang Spanyol hanya mengijinkan tertuduh menghindari pengadilan jika korban satu kejahatan - dalam kasus ini pemerintah Spanyol - tidak mendukung tuduhan itu. Dan ini yang terjadi dalam kasus putri Cristina.
Pengacaranya menegaskan Cristina akan mengajukan banding berdasarkan fakta tersebut.
"Ini situasi serius, mengejutkan dan tidak biasa," ujar Roca kepada wartawan.
Pasangan ini telah diperintah menyerahkan simpanan dana kepada pengadilan untuk menutup kemungkinan uang ganti rugi, sebesar 2,6 juta euro untuk kasus Cristina, dan hampir 15 juta euro untuk kasus Urdangarin.
Mereka kini mendapat waktu 20 hari untuk menyerahkan uang simpanan tersebut atau aset mereka akan disita.