Jenewa, CNN Indonesia -- Badan Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan jumlah korban tewas akibat virus Ebola di seluruh dunai meningkat menjadi 7.588 dari 19.497 kasus penyakit yang mewabah di Afrika Barat.
WHO mengatakan pada Rabu (24/12) bahwa virus ini masih menyebar dengan cepat di Sierra leone, terutama di wilayah utara dan barat, dengan 315 kasus baru yang dilaporkan di beka jajahan Inggris ini.
Kasus itu juga termasuk 115 penderita di ibukota Freetown.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wilayah Port Loko yang berdekatan juga mengalami kenaikan kasus baru, dengan 92 pasien baru dibandingkan dengan 52 kasus pada minggu sebelumnya," kata WHO.
Di Sierra Leone, informasi pencegahan dan pengobatan Ebola telah disebarkan ke lebih dari lima ribu rumah antara 10 dan 17 Desember yang merupakan bagian dari kampanye kesadaran akan penyakit itu.
Di Guinea, terdapat 156 kasus yang tercatat pada periode yang sama, "jumlah kasus tertinggi dalam satu minggu yang dilaporkan negara ini", kata WHO.
"Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah kasus di wilayah Kissidougou, yang melaporkan 58 kasus - sepertiga dari kasus yang terjadi di negara ini dalam satu minggu terakhir."
WHO yang mencatat bahwa wilayah itu sebelumnya hanya melaporkan lima kasus baru per minggu, mengatakan bahwa peningkatan ini menunjukkan sikap untuk terus waspada bahkan ketika virus ini tidak menyebar.
Di Liberia, jumlah kasus penyakit ini menurun dalam satu bulan terakhir, 21 kasus baru dilaporkan dalam satu minggu hingga 21 Desember.
Wilayah Montserrado, yang meliputi ibukota Monrovia, masih mencatat kasus ebola terbanyak secara nasional, sementara Nimba County yang terletak di perbatasan dengan Pantai Gading dilaporkan tiga kasus penyakit ini.
Lima negara lain, Nigeria, Senegal, mali, Spanyol dan Amerika Serikat, terdapat warga yang terjangkit Ebola dari negara lain dan dimasukkan ke dalam perhitungan ini.
Peter Piot, ilmuwan yang membantu menemukan virus ini pada 1976, mengatakan, krisis Ebola, yang pertama kali menewaskan penderitanya di Guinea satu tahun lalu, tampaknya akan terus berlangsung hingga 2015.
Penelitian detekfif medis akan menjadi tahapan berikut dalam upaya mengatasi Ebola.
Direktur WHO Margaret Chan mengatakan PBB akan mengerahkan ratusan pekerja medis untuk mengidentifikasi rantai penularan ketika virus ini dijalarkan dari orang ke orang.