Maiduguri, CNN Indonesia -- Kelompok militan Boko Haram diduga kembali melakukan aksi teror. Kali ini, lebih dari 100 wanita dan anak-anak diduga diculik oleh Boko Haram dalam serangan di desa terpencil Gumsuri, sebelah timur laut Nigeria pada Minggu (14/12).
Sumber keamanan dan penduduk setempat pada Kamis (18/12) mengatakan kepada Reuters bahwa 35 orang tewas dalam serangan tersebut.
Informasi dari daerah terpencil di Nigeria kadang memerlukan waktu berhari-hari untuk dapat diungkapkan, karena terputusnya komunikasi akibat jaringan ponsel yang terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mengumpulkan lebih dari 30 orang, menembak mereka hingga tewas, dan menculik lebih dari 100 wanita dan anak-anak yang diangkut dengan dua truk terbuka," kata Maina Chibook, warga yang tidak menyaksikan langsung serangan tersebut namun berasal dari Gumskiri dan tengah mengunjungi keluarga di desa tersebut tak lama setelah serangan itu terjadi.
Meskipun Boko Haram belum mengaku bertanggung jawab atas serang ini, namun serangan seperti merupakan ciri khas Boko Haram.
Serangan ini serupa dengan insiden pada April lalu ketika Boko Haram menculik lebih dari 200 siswi dari sebuah sekolah menengah di Chibok, sebuah daerah yang berbatasan dengan Kamerun.
"Mereka juga membakar pusat kesehatan milik pemerintah, sejumlah rumah dan toko," kata Chibook menambahkan.
Jumlah korban tewas dan diculik juga dikonfirmasi oleh pejabat desa setempat.
Serangan Boko Haram yang kerap menggemparkan Nigeria, telah menjadi ancaman keamanan terbesar bagi negara produsen minyak dengan ekonomi terbesar di Afrika ini.
Dengan mengusung nama Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat haram", kelompok militan ini yang berupaya membangun negara Islam di Nigeria dengan melakukan sejumlah teror.
Ribuan warga Nigeria tewas dan ratusan lainnya diculik dalam berbagai serangan oleh Boko Haram. Hal ini memunculkan pertanyaan terkait kemampuan militer Nigeria untuk melindungi warganya.