Istanbul, CNN Indonesia -- Seorang pemuda siswa SMA berumur 16 tahun di kota Konya, Turki ditangkap atas tuduhan penghinaan terhadap Presiden Turki, Tayyip Erdogan.
Menurut media lokal pada Kamis (25/12), pengacara remaja ini telah mengajukan banding atas tuntutan tersebut, yang datang setelah ia membacakan pernyataan saat upacara memperingati pembunuhan seorang tentara Turki oleh kelompok militan pada 1920an.
Dalam video yang disiarkan oleh Dogan News Agency, remaja itu membacakan pernyataan membela sekularisme dan prinsip-prinsip Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Republik Turki modern.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meyerang Partai AK yang berkuasa dan Erdogan pribadi atas tuduhan korupsi, yang lalu diikuti oleh orang-orang di sekitarnya dengan berteriak "di mana-mana adalah suap, di mana-mana korupsi".
Skandal korupsi besar dalam masa pemerintahan Erdogan terkuak setahun lalu, disusul upaya kudeta yang didalangi mantan sekutunya, Fethullah Gulen.
Skandal itu menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Erdogan dalam 11 tahun pemerintahannya sebagai perdana menteri. Tak lama setelah itu, tiga anggota kabinetnya mengundurkan diri, mengundang kritik dari dunia internasional, disusul oleh pengetatan kontrol atas internet, pemindahan beberapa polisi, hakim dan jaksa.
Remaja yang sedang ditahan itu mengaku tidak bersalah, kata Dogan News Agency.
Penangkapan anak itu memicu kritik keras dari lawan-lawan Erdogan.
Atilla Kart, seorang anggota parlemen dari partai CHP, oposisi utama Erdogan, mengatakan di akun Twitter-nya bahwa "lingkungan penuh ketakutan, penindasan dan ancaman" telah diciptakan oleh presiden.
Undang-undang Turki melarang penghinaan terhadap presiden. Perdana Menteri Ahmet Davutoglu bersikap kritis dan mengatakan semua orang harus menghormati presiden.