SENGKETA TIONGKOK-VIETNAM

Tiongkok Bertekad Perbaiki Hubungan dengan Vietnam

CNN Indonesia
Jumat, 26 Des 2014 14:17 WIB
Pemerintah Tiongkok menegaskan ingin semakin mempererat hubungan dengan Vietnam di tengah perseteruan wilayah di Laut Cina Selatan antara kedua negara.
Hubungan Vietnam dan Tiongkok memburuk tahun ini karena perselisihan wilayah Laut Cina Selatan. (Reuters/Kham)
Hanoi, CNN Indonesia -- Pejabat senior Tiongkok menginkan hubungan dengan Vietnam berjalan sesuai "jalur yang benar" di tengah perseteruan wilayah di Laut Cina Selatan.

Yu Zhengseng, ketua badan penasehat Parlemen Tiongkok dan merupakan pejabat rangking keempat di Partai Komunis, menyatakan tekad negaa itu untuk memperbaiki rasa saling percaya antara kedua negara ketika berkunjung ke Hanoi.

"Kunjungan saya ke Vietnam yang diperintahkan oleh (Presiden) Xi Jinping ini bertujuan meningkatkan rasa sasling percaya, membangun konsensus dan meningkatkan kemajuan hubungan Tiongkok-Vietnam di jalur yang benar," ujar Yu dalam pertemuan dengan Le Hong Anh, anggota politbiro Partai Komunis Vietnam, seperti dikutip kantor berita Xinhua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yu mengatakan Tiongkok bersedia meningkatkan komunikasi dengan Vietnam, dan mengatasi hubungan bilateral dari sudut pandang strategis jangka panjang.

Kedua negara diperintah oleh partai komunis dan hubungan di sektor perdagangan antara keduanya meningkat hingga US$50 miliar dolar per tahun, tetapi Vietnam sejak lama curiga dengan negara besar ini khususnya atas klaim Tiongkok pada hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan.

Kekerasan anti-Tiongkok pecah di Vietnam pada Mei setelah anjungan minyak lepas pantai bernilai US$1 miliar milik perusahaan minyak Tiongkok, CNOOC, ditempatkan di lokasi yang berjarak 240 km dari pesisir Vietnam.

Akan tetapi, sejak saat itu Tiongkok berupaya berbaikan dengan Vietnam dengan mengirim para pejabat senior ke Hanoi.

Pertikaian antara kedua negara kembali pecah bulan ini setelah Vietnam mengirim pendapatnya dalam pertikaian wilayah laut, yang juga melibatkan sejumlah negara lain, ke pengadilan arbitrase internasional dalam kasus yang diajukan oleh Filipina.

Anh, yang berkunjung ke Beijing pada Agustus, dikutip oleh Xinhua menghimbau "kedua pihak untuk menerapkan konsensus yang telah dicapai oleh para pemimpin senior masing-masing terkait masalah kelautan, dan menyelesaikan perbedaan dengan baik-baik.

Dia menambahkan bahwa kedua negara memiliki "tanggung jawab mempertahankan dan memajukan persahabatan tradisional yang dirintis oleh generasi pemimpin terdahulu."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER