KECELAKAAN PESAWAT

Tahun 2014: Keamanan Penerbangan Membaik, Korban Meningkat

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 12:41 WIB
Pengamat menyatakan meskipun catatan keamanan membaik, korban tewas insiden penerbangan komersil pada tahun 2014 paling tinggi dalam satu dekade.
Pengamat menyatakan meskipun catatan keamanan membaik, korban tewas insiden penerbangan komersil pada tahun 2014 meningkat, dan terburuk dekade ini. (Reuters/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 di penghujung tahun 2014 menambah daftar panjang kecelakaan dalam penerbangan komersil tahun ini.

Pengamat penerbangan menyatakan meskipun catatan keamanan membaik, korban tewas dalam insiden penerbangan komersil meningkat pada 2014 dan menjadikan 2014 tahun yang paling mematikan selama satu dekade.

Hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 sejak Minggu (28/12) mengingatkan masyarakat dunia akan dua bencana yang menimpa penerbangan komersil lainnya, yaitu hilangnya Malaysian Airlines MH370 pada April lalu dan jatuhnya Malaysian Airlines MH17 di daerah perbatasan Ukraina-Rusia pada Juli lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum kecelakaan AirAsia QZ8501 saja, data statistik menunjukkan tujuh kecelakaan fatal yang menimpa penerbangan komersil telah menewaskan total 762 korban jiwa pada tahun ini. AirAsia sendiri membawa 162 orang termasuk penumpang dan kru pesawat.

Lebih dari 160 orang tewas dalam kecelakaan pesawat akibat cuaca buruk pada Juli lalu, ketika pesawat Transasia gagal mendarat di Taiwan dan mengakibatkan 48 orang tewas. Selain itu, 116 orang tewas ketika pesawat jet Swiftair yang dioperasikan oleh Air Algerie jatuh di Mali Utara.

Dikutip dari Reuters, menurut Aviation Safety Network yang berbasis di Belanda, hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 dengan asumsi semua penumpangnya tewas menjadikan 2014 sebagai tahun yang paling mematikan bagi penerbangan komersil sejak 2005, ketika 1.014 orang tewas dalam kecelakaan pesawat komersil.

Dibandingkan dengan jumlah kecelakaan pesawat pada tahun 2005 yang berjumlah 24 kecelakaan, tahun 2014 mempunyai catatan kecelakaan pesawat komersil terendah dalam dekade terakhir, yaitu delapan kecelakaan.

"Tahun 2014 memiliki jumlah kecelakaan pesawat komersil terendah dalam sejarah penerbangan modern," kata Harro Ranter, pendiri dan direktur Aviation Safety Network , yang membuat database keamaanan penerbangan dunia secara independen, dikutip dari Reuters, Senin (29/12).

Data ini dikonfirmasi oleh Asosiasi Penerbangan Internasional (International Air Transport Association/ IATA), yang menyatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun teraman dalam lalu lintas penerbangan. Asosiasi ini mewakili sekitar 250 maskapai penerbangan.

Tahun ini, menurut IATA, terdapat satu "kehilangan" untuk setiap 1,5 juta penerbangan, yang berarti 0,67 persen setiap satu juta penerbangan.

Sementara itu, per September 2014, catatan kehilangan pesawat berada di angka 0,22 setiap satu juta penerbangan.

Pesawat AirAsia QZ8501 membawa dua pilot, empat awak kabin, dan seorang mekanik. Selain itu, terdapat 155 penumpang dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi. Dari jumlah itu, sebanyak 149 penumpang merupakan warga negara Indonesia, tiga Korea Selatan, dan tiga lainnya berasal dari Perancis, Malaysia, dan Singapura.

Hingga saat ini, belum ada tanda pesawat tersebut ditemukan. Pencarian pada Senin (29/12) akan difokuskan di tujuh titik yang meliputi wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER