Jakarta, CNN Indonesia -- Rupert Murdoch, raja media asal Amerika, dikritik setelah cuitannya di Twitter yang menyebutkan bahwa umat Muslim harus memikul tanggung jawab atas perbuatan kelompok radikal, setelah teror di Perancis.
Bos News Corp itu menyatakan opininya dalam perdebatan di media sosial setelah 17 orang terbunuh--12 diantaranya di kantor Charlie Hebdo--dalam serangan paling mematikan di Perancis dalam beberapa dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Murdoch mencuit pada Sabtu (10/1) pagi, setelah perburuan polisi terhadap pelaku penyerangan polisi wanita yang berbuntut
tewasnya korban sandera pada Jumat (9/1) malam.
Status Twitter Murdoch itu di posting kembali sebanyak 1500 lebih pengguna twitter, namun ia juga didebat oleh banyak orang.
Seorang komedian asal Australia Adam Hills, adalah salah satu yang mengolok status Murdoch tersebut.
Di Amerika, seorang satire yang menjadi pembawa acara di HBO, "Real Time with Bill Maher", juga mengatakan hal yang hampir senada dengan Murdoch.
"Ratusan juta (umat Muslim) mendukung serangan seperti itu (Charlie Hebdo)," ujar Maher, dikutip dari The Guardian.