ANTI-ISLAM EROPA

Gerakan Anti-Islam Belanda Menguat Setelah Charlie Hebdo

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 11 Jan 2015 18:51 WIB
Geert Wilders, politisi Belanda pembuat film "Fitna" yang kontroversial, mendapat dukungan untuk gerakan anti-Islamnya setelah serangan di Paris.
Perancis berada dalam siaga level tertinggi setelah penyerangan Charlie Hebdo, sementara di sisi lain, gerakan anti-Islam menguat di Belanda. (Reuters/Eric Gaillard)
Amsterdam, CNN Indonesia -- Dukungan bagi gerakan anti-Islam yang diprakarsai oleh politisi Belanda pembuat film kontroversial "Fitna", Geert Wilders dari Partai Kebebasan (Freedom Party), melonjak ke level tertinggi dalam setahun belakangan setelah serangan militan di Paris.

Jika pemilu diadakan sekarang, partai Wilders akan menjadi pemenang tunggal terbesar di Belanda, dengan 31 kursi di parlemen (150 kursi keseluruhan), dua kali lebih banyak dari kemenangan mereka di pemilu terakhir, menurut jajak pendapat pada Minggu (11/1).

Pemerintahan yang dikuasai oleh partai Liberal dan partai Buruh, berkurang popularitasnya akibat pertumbuhan lamban terus-menerus, diperkirakan hanya mendapat 28 kursi, dibandingkan dengan 79 kursi yang mereka peroleh pada pemilu 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajak pendapat yang memenangi partai Wilders terjadi sebagai imbas dari serangan di Paris.

Merespon pertumpahan darah di Perancis, Wilders mengatakan bahwa Barat berada dalam "perang" dengan Islam dan ia menyerukan tindakan keras terhadap hal itu.

"Jika kita tidak melakukan apa-apa, itu akan terjadi di sini," katanya dikutip oleh surat kabar Het Parool.

Lebih dari 80 persen responden jajak pendapat yang diadakan De Hond mengatakan orang-orang yang meninggalkan Belanda untuk berjihad di Suriah harus kehilangan kewarganegaraan Belandanya dan orang-orang yang kembali dari pertempuran di Suriah atau Irak harus menghadapi hukuman penjara yang panjang.

Serangan terhadap koran satire Perancis Charlie Hebdo memiliki resonansi tertentu di Belanda.

Dua belas tahun lalu, pembuat film Belanda Theo van Gogh, yang dikenal karena membuat pernyataan anti-Islam dengan sengaja untuk menyinggung, ditikam sampai mati oleh seorang radikal saat ia bersepeda menyusuri jalan Amsterdam.

Wilders, yang telah menggambarkan Islam sebagai "kebohongan" dan nabi Muhammad sebagai "kriminal", telah tinggal dalam persembunyian dan di bawah penjagaan bersenjata selama 24 jam sejak pembunuhan van Gogh pada tahun 2004 itu.

Dia saat ini sedang menghadapi tuntutan atas pernyataan anti-Maroko yang dibuatnya dalam kampanye pemilu tahun lalu, ketika ia muncul untuk menyerukan "kurangi (warga) Maroko" di kota Den Haag dan kemudian dalam sebuah wawancara televisi menyebut "sampah Maroko".
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER