Hong Kong, CNN Indonesia -- Sekelompok penyerang melemparkan bom Molotov ke depan kantor berita besar di Hong Kong, Next Media, pada Minggu (11/1). Beberapa saat sebelumnya, mereka juga menyerang kediaman taipan pemilik media raksasa Hong Kong tersebut, Jimmy Lai.
Serangan dimulai pada pukul 01.30 dini hari waktu setempat. Dalam rekaman kamera keamanan rumah Lai, saat itu terlihat sebuah mobil merapat ke depan rumah.
Seorang pria bertopeng keluar dan memantik sebuah benda dan melemparkannya tepat ke depan rumah sebelum akhirnya kembali masuk ke dalam mobil dan melaju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa menit kemudian, benda serupa juga dilemparkan ke kantor berita Next Media.
Hingga saat ini kedua kasus tersebut masih di dalam tahap investigasi dan belum ada orang yang ditahan.
Sementara itu, asisten keluarga Lai, Mark Simon, mengaku bahwa ini bukan kali pertama kediaman keluarga konglomerat tersebut dijadikan sasaran serangan bom.
"Kami tidak terkejut. Sayangnya, kekerasan sudah menjadi hal biasa di ranah politik Hong Kong. Itu hanya sebuah fakta sederhana," ujar Simon kepada CNN.
Kantor berita ini memang kerap menerima ancaman. Pasalnya, Lai selaku pendiri dan pemegang 73 persen saham Next Media memang terkenal sangat sering mengutarakan kritik tajam kepada pemerintah Hong Kong dan Tiongkok.
Pada 2013 lalu, sebuah mobil yang dicuri menabrak pagar depan rumah Lai. Sebuah parang dan kapak terlihat tergeletak di tempat parkir. Seminggu setelah serangan tersebut, dua pria bertopeng membakar sepaket koran Apple Daily, sebuah publikasi Next Media, dalam mobil pengantar.
Dalam beberapa hari pada pertengahan Oktober lalu, sekelompok orang yang protes juga menutup jalan masuk tempat percetakan Apple Daily. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah koran pro-demokrasi tersebut beredar di masyarakat.
Lai yang dikenal sebagai pendukung aksi protes pro-demokrasi akhirnya mundur dari jabatannya sebagai pimpinan Next Media pada Desember lalu, tepat setelah situs-situs protes dibersihkan.
(den/stu)