SERANGAN DI PARIS

Kemungkinan Tersangka Lain dalam Serangan Paris

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 15 Jan 2015 13:09 WIB
Penggeledahan apartemen Amedy Coulibaly, memungkinkan pihak kepolisian mengidentifikasi beberapa tersangka lain yang terlibat dalam serangan di Paris.
Pihak kepolisian menyatakan ada kemungkinan tersangka penyerangan di Paris dapat mencapai enam orang, yang berasal dari anggota jaringan teror yang sama dengan Coulibaly dan Kouachi bersaudara. (Reuters/dok. Reuters TV)
Paris, CNN Indonesia -- Penggeledahan apartemen Amedy Coulibaly, salah satu tersangka penyerangan di Paris, Perancis, pekan lalu, memungkinkan pihak kepolisian untuk mengidentifikasi kemungkinan pria yang menjadi tersangka keempat dalam serangan tersebut.

Coulibaly merupakan pelaku penyerangan baku tembak yang menewaskan seorang polisi wanita di Montrouge, pada Kamis (8/1), sehari setelah serangan penembakan di kantor majalah satire, Cherlie Hebdo. Pada Jumat (9/1), Coulibaly berhasil ditembak hingga tewas dalam drama penyanderaan di swalayan Yahudi, Hyper Cacher, yang menewaskan empat orang.

Penyelidikan polisi dan intelijen kini tengah difokuskan kepada aliran uang dan pasokan senjata yang digunakan oleh tiga pelaku penyerangan, yaitu Coulibaly, Said dan Cherif Kouachi. Sedangkan satu-satunya tersangka wanita, yang belum jelas keterlibatannya dengan serangan ini, Hayat Boumeddiene juga masih diburu polisi dan diyakini berada di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diberitakan oleh Al-Arabiya, pihak kepolisian menyatakan ada kemungkinan tersangka penyerangan dapat mencapai enam orang, yang berasal dari anggota jaringan teror yang sama dengan Coulibaly dan Kouachi bersaudara.

"Kami telah menyelidiki beberapa orang yang sangat berbahaya, baik pria dan wanita. Kami benar-benar berada dalam perang," kata juru bicara serikat polisi Perancis, Christophe Crepin, dikutip dari Al-Arabiya, Kamis (15/1).

Coulibaly menyewa apartemen kecil di daerah tenang di kota Gentilly, Paris selatan, sekitar dua pekan lalu. Penggeledahan di apartemen ini telah dilakukan pada pekan lalu, namun pihak kepolisian Perancis menolak memberikan informasi yang mereka dapatkan dari penggeledahan tersebut.

Surat kabar Perancis, Le Parisien melaporkan detektif dari Brigade Kriminal Paris dan petugas polisi unit anti-terorisme menyita sebuah skuter yang memungkinkan polisi mengidentifikasi pria tersangka keempat, yang diduga bertindak sebagai kaki tangan Coulibaly.

Le Parisien tidak mengidentifikasi nama pria tersangka keempat tersebut, namun mengatakan pria itu kemungkinan telah menembak dan melukai seorang pelari di dekat Fontenay-aux- Roses pada Rabu (7/1), hari yang sama dengan serangan penembakan dikantor Charlie Hebdo.

"Pria tersangka keempat memiliki catatan kriminal panjang dan mungkin terlibat dalam serangan dan kini diduga melarikan diri ke Suriah," tulis Le Parisien, dikutip dari Al-Arabiya. Hayat Boumeddiene, yang tertangkap kamera di imigrasi Turki, tiba di negara itu dari Madrid ditemani seorang lelaki yang hingga kini belum diketahui identitasnya.

Para pejabat menyebutkan para tersangka serangan juga lihai dalam menggunakan senapan serbu Kalashnikov, roket peluncur granat, pistol mesin, granat asap, granat buatan, bom, pistol dan senyawa peledak lainnya.

Sumber dana untuk meluncurkan serangan

Sementara, penyelidikan kepolisian akan aliran dana para tersangka mendapatkan informasi bahwa Coulibaly telah menjual mariyuana kepada rekan sesama pengedar narkoba, pada bulan lalu. Selain itu, beberapa laporan menunjukkan Kouachi bersaudara baru-baru ini menjual peralatan olahraga palsu buatan Tiongkok.

Crepin mengatakan polisi yakin para tersangka tidak mendanai sendiri amunisi yang mereka miliki. Selain itu, polisi juga menyatakan tersangka memerlukan dana lebih untuk biayai hidup dan menyewa sebuah apartemen di kawasan Gentilly.

"Kami sedang berhadapan dengan struktur mafia yang sepertinya terorganisir dengan baik," kata Crepin.

Meskipun demikian, Peter Neumann, pengamat dari Pusat Studi Radikalisasi Internasional, di King College London, mengatakan bukan tak mungkin para tersangka membiayai sendiri serangan yang mereka luncurkan.

"Mereka bisa menggunakan penipuan kartu kredit, bahkan mencuri dari orang-orang." kata Neumann.

Sebuah surat kabar Perancis menyatakan Coulibaly memperoleh pinjaman dana segar sebanyak 6.000 Euro, atau sekitar Rp88 juta dari sebuah perusahaan jasa peminjaman yang berkantor pusat di Perancis.

Sementara, dalam video yang dipublikasikan setelah serangan tersebut, Coulibaly menyatakan dia telah memberikan beberapa ribu Euro kepada Kouachio bersaudara, sehingga mereka bisa membeli senjata dan amunisi. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER