KARTUN NABI

Jutaan Eksemplar Charlie Hebdo Habis Terjual di Paris

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jan 2015 22:32 WIB
Warga Perancis berbondong-bondong membeli edisi terbaru majalah Charlie Hebdo yang dicetak jutaan eksemplar, sementara Muslim Perancis diminta tetap tenang.
Jutaan eksemplar Charlie Hebdo yang dicetak untuk edisi terbaru setelah serangan berdarah di Paris, habis dalam hitungan menit. (Reuters/John Schults)
Paris, CNN Indonesia -- Edisi pertama majalah Charlie Hebdo setelah serangan berdarah minggu lalu, terjual habis dalam hitungan menit.

Warga Perancis antri untuk membeli majalah dengan sampul depan berupa karikatur Nabi Muhammad yang sedang menangis yang dicetak dalam jumlah jutaan eksemplar.

Edisi kali ini dicetak dalam jumlah yang melampaui edisi-edisi sebelumnya yang hanya 60 ribu eksemplar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengkritik pemuatan karikatur itu menyatakannya sebagai provokasi baru, sementara pendukung majalah itu menyebutnya sebagai hasil karya seni.

Pembeli antri untuk mendapatkan edisi ini sebagai dukungan bagi majalah satire tersebut, bahkan ketika al Qaidah di Yaman menyatakan bertanggungjawab atas serangan dengan mengatakan pembunuhan itu diperintahkan karena majalah ini dianggap menghina Nabi.

Edisi “yang selamat” ini tetap menampilkan rasa humor khas majalah itu.

Salah satu karikaturnya memperlihatkan kaum jihadis yang mengatakan “Kita tidak boleh mengganggu orang-orang Charlie…karena mereka akan tampak seperti mati syahid, dan di surga mereka akan mencuri para perawan jatah kita.”

“Yang paling lucu adalah ketika bel gereja Notre-Dame dibunyikan untuk mengenang kita,” tulis pesan redaksi majalah yang pertama terbit dari gerakan kontra-budaha 1968 dan sejak lama mengecek seluruh agama dan benteng-benteng kelompok mapan.

Meski demikian, banyak warga Perancis yang khawatir penerbitan kartun ini akan mendorong lebih banyak ketegangan.

Rektor Masjid Bordeaux Tareq Oubrou meminta Muslim Perancis untuk tidak bereaksi berlebihan atas kartun-kartu baru itu.

“Saya pikir nabi Islam tidak memerlukan reaksi bodoh atau berlebihan,” ujarnya kepada stasiun televisi BFM-TV. “Kebebasan selalu mengandung kelemahan dan kita harus menerimanya.”

Minggu depan Perancis akan mengumumkan serangkaian langkah anti-terorisme baru.

Sumber-sumber daya baru akan dikerahkan untuk operasi pengawasan dan Perancis bisa mempertimbangkan untuk perluasan kebijakan mengisolasi tahanan radikal. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER