Istanbul, CNN Indonesia -- Mantan ratu kecantikan Turki, Merve Buyuksarac, telah menjalani proses sidang atas tuduhan menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan. Penghinaan tersebut dilansir melalui sebuah puisi yang diunggah di akun Instagram Buyuksarac.
Menurut kantor berita lokal yang dikutip Al Arabiya (15/1), puisi tersebut diadaptasi dari lagu kebangsaan dengan selipan cemoohan kepada Erdogan.
Di pengadilan, model yang diberi mahkota Miss Turkey pada 2006 ini mengaku tidak bermaksud menghina presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mengadaptasi puisi berjudul 'The Poem of the Chief' itu secara personal. Saya mengunggahnya karena itu lucu bagi saya. Saya tidak bermaksud menyinggung Recep Tayyip Erdogan," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Buyuksarac akhirnya menghapus unggahan tersebut setelah diberi peringatan bahwa tindakannya itu dapat membuatnya berakhir di pengadilan.
Saat dimintai klarifikasi, pihak pengadilan enggan memberikan komentar.
Hingga kini, Turki menutup diri dari sorotan media terhadap isu-isu kontroversial. Tahun lalu, Turki mendapat kecaman setelah memblokir Twitter dan YouTube. Hal tersebut dilakukan karena kedua situs tersebut dimanfaatkan oleh musuh Erdogan untuk mengunggah tuduhan korupsi di lingkar dalam presiden.
Sebuah laporan yang menyebutkan bahwa intelijen Turki mengirimkan bantuan untuk pemberontak Islam Suriah juga diblokir pada Rabu (14/1) lalu. Baru-baru ini, situs yang melansir sampul bergambar karikatur Nabi Muhammad dari majalah satire Charlie Hebdo juga tidak dapat diakses oleh warga Turki.
Tak pelak, Turki dinilai sangat buruk dalam kebebasan internet. Sebuah lembaga pengawas Amerika Serikat, Freedom House, memberikan predikat Turki sebagai "Bebas Sebagian" pada 2014.
(den)