Brussels, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Yunani mencari seorang pria yang menjadi buron terkait rencana penyerangan polisi Belgia oleh sel teroris Islamis yang berhasil diungkap.
Stasiun penyiaran pemerintah Belgia mengatakan pihak aparat mencari buronan keturunan Maroko yang bersembunyi di Yunani.
Polisi Yunani mengatakan koordinator keamanan internasional telah menyerahkan sejumlah nama terkait dengan rencana serangan di Belgia itu untuk mengetahui apakah mereka berada di Yunani atau melintasi wilayah negara ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun mereka menolak berkomentar apakah buronan yang disebut media Belgia itu ada dalam daftar nama tersebut.
Polisi Belgia menembak dua orang bersenjata dalam operasi penggerebekan di kota Verviers pada Kamis (15/1).
Sebanyak 13 orang ditangkap di seluruh wilayah Belgia, sementara Perancis menahan dua orang yang dicari oleh Belgia.
Setelah insiden ini, Belgia mengerahkan ratusan tentara untuk menjaga tempat-tempat yang mungkin menjadi sasaran terorisme seperti tempat-tempat Yahudi dan misi diplomatik.
Hingga 300 personel militer akan ditempatkan di lokasi-lokasi seperti kedutaan besar Amerika Sserikat dan Israel di Brussels serta kantor-kantor NATO dan Uni Eropa.
“Penting untuk disebutkan bahwa ini bukan keputusan mudah, tetapi perlu diambil, bahwa di kala hampir semua polisi dikerahkan maka militer menjadi sumber tenaga pendukung,” ujar Menteri Pertahanan Steven Vandeput kepada wartawan.
Pengerahan tentara ini akan dilakukan hingga Kamis (22/1, ketika pihak berwenang mengkaji kembali tingkat ancaman nasional yang kini berada di tingkat ke tiga dari empat tingkat yang ada.
Pemerintah Belgia menaikkan tingkat ancaman keamanan setelah penggerebekan di kota Verviers, di lokasi yang menurut pihak aparat merupakan tempat satu sel Islamis mempersiapkan serangan ke polisi.
Tempat-tempat yang akan dijaga tentara antara lain adalah Museum Yahudi yang Mei lalu diserang oleh seorang anggota kelompok Islamis bersenjata dan menewaskan empat orang.
Tentara juga akan dikerahkan di Antwerpen, kota kedua terbesar Belgia, yang banyak ditinggali oleh komunitas Yahudi.
“Ancaman terbesar adalah Antwerpen,” kata Vandeput merujuk pada komunitas Yahudi. “Warga di sana juga yang paling khawatir,”
(yns)