Brussels, CNN Indonesia -- Saat Perancis menguburkan tiga lagi korban yang tewas akibat rentetan peristiwa teror minggu lalu yang menewaskan 17 orang, negera tetangganya Belgia, menggagalkan serangan radikal yang akan dilancarkan oleh beberapa pelaku teror.
Polisi menembak mati dua orang sedang satu terluka dan berada dalam penahanan pada Kamis (16/1) setelah polisi menyerbu markas mereka dan berujung pada baku tembak.
Pada Jumat (16/1), polisi kembali menahan 13 orang yang diduga berkaitan dengan baku tembak tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berpakaian hitam-hitamSeperti halnya pelaku teror Paris, ketiga tersangka yang menjadi target penyerbuan di Verviers, Belgia itu terlihat berpakaian hitam-hitam.
Mereka membawa tas ransel besar di luar bekas toko roti, kata sumber intelijen. Tempat itu diduga menjadi sarang mereka.
Polisi menemukan empat Kalashnikov, material pembuat bom dan seragam polisi, kata sumber itu.
Ketakutan akan teror meningkat di Eropa Barat setelah beberapa ancaman serangan dari ISIS dan al-Qaeda Yaman, yang juga mengaku bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Paris.
Setelah serangan Belgia, ketakutan itu menyebar lagi ke negara-negara tetangganya. Pejabat intelijen juga tentang kemungkinan mobilisasi teroris yang tinggal di antara penduduk.
Pria yang mengaku sebagai ISIS dan berbicara bahasa Perancis berjanji akan adanya serangan baru di Perancis, Belgia, Jerman dan Swiss, dalam sebuah video online yang ditemukan pada Kamis (15/1), dikutip dari CNN.
ISIS mengatakan akan menyerang negara-negara Eropa yang berpartisipasi dalam serangan udara terhadap mereka di Suriah dan Irak.
Lebih dari 3.000 orang di seluruh Eropa bepergian dan berperang di Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Pihak berwenang khawatir mereka bisa kembali dan melakukan serangan di negara asalnya.
Intelijen Inggris juga memperingatkan kelompok militan lain di Suriah yang merencanakan ”serangan massal terhadap Barat" tampaknya mengacu pada kelompok Khorasan.
Potensi dari serangan baru bisa melibatkan hingga 20 sel tidur diantara 120 hingga 180 orang yang siap untuk menyerang di Perancis, Jerman, Belgia dan Belanda, kata sumber intelijen, yang tak ingin disebutkan namanya.
Badan-badan intelijen Uni Eropa dan Timur Tengah mengidentifikasi "ancaman" ke Belgia, mungkin juga ke Belanda, kata sumber itu.
Sejak penembakan Paris, peneliti di seluruh Eropa mempercepat pekerjaan mereka. Polisi Prancis membuat 12 penangkapan baru pada Jumat pekan lalu setelah penembakan di majalah satire Charlie Hebdo dan toko swalayan Yahudi di Paris.
Pihak berwenang Belgia saat ini sedang melakukan operasi tambahan di kota-kota lain, kata seorang pejabat kontraterorisme Belgia.
Di negara tetangganya, Jerman, detektif polisi menangkap seorang Jerman-Tunisia pada Kamis (15/1), yang menurut jaksa federal telah bekerja sebagai tenaga medis di Suriah untuk ISIS dari Mei hingga Agustus tahun lalu. Mereka juga percaya dia merekrut orang lain untuk menjadi teroris. Namun tidak ditemukan bukti ia akan melakukan serangan di Jerman.
Ledakan dan baku tembak terdengan ke seluruh kota[Gambas:Youtube]Seluruh penduduk Verviers sepertinya mendengan ledakan dan baku tembak pada Kamis tersebut.
Dengan penduduk kota hanya 56 ribu jiwa, kota yang terletak di wilayah timur Belgia itu merupakan daerah yang berbatasan dengan tanah pertanian dan hutan. Seperti banyak kota-kota di Eropa, Verviers juga dibangun dengan terpusat. Orang-orang hidup berdekatan satu sama lain.
Para pelaku teror melepas temabakn dari beberapa jenis senjata segera setelah polisi menyerbu, kata juru bicara kejaksaan, Thierry Werts.
“Saya bisa mendengarnya, Semua orang mendengarnya,” kata Frederic Hausman, penduduk lokal. “Di kota kecil ini, semua orang mendengar suara itu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa ia bisa melihat polisi menembak ke arah pelaku dari jendela rumahnya.
Ledakan, tembakan, sura kaca pecah, orang berteriak, diposting oleh Hausman ke Youtube.
Ketika suasana hening, dua orang tersangka dari Afrika Utara telah tewas.
Verviers adalah rumah bagi banyak warga keturunan Maroko. Jumlah imigran yang tinggal di sana mencapai 11 persen dari keseluruhan populasi.
Bahkan sebelum kriris ekonomi menerpa Eropa, tingkat pengangguran di kota itu sudah mencapai 20 persen.
Verviers terletak sekitar 111 km dari tenggara Brussels, dan 322 km dari paris.
Pemasok senjata Negara-negara Eropa meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan teror setelah penyerangan di Paris. (Reuters/Stringer) |
Sebelum peristiwa ini terjadi, terjadi beberapa investigasi yang dilakukan otorits Begia terkait dengan orang-orang yang kembali dari Suriah.
Beberapa hari lalu, polisi menangkap pedagang senjata yang diduga menyuplai senjata ke Amedy Coulibaly, pelaku teror Paris yang melakukan penyanderaan di swalayan Yahudi. Dalam pemeriksaan terhadap pedagang senajat itu, polisi menemukan kecurigaan terhadap beberapa orang.
Pada akhir pekan, polisi menangkap dua orang lagi di bandara Charleroi—saat mereka baru kembali dari Suriah—menggali informasi dari mereka.
“Investigasi itu membuat diketahuinya rencana kelompok teror yang ingin melancarkan serangan besar di Belgia,” kata Werts.
Otoritas percaya bahwa tersangka dalam baku tembak pada Kamis (15/1) menyuplai dokumen dan senjata bagi mereka yang baru kembali dari Suriah.
Penangkapan massalPenyerbuan polisi terjadi sebelum pengadilan bagi 12 pria yang diduga merekrut jihadis untuk pergi ke Suriah. Pengadilan di Antwerp seharusnya menjatuhkan putusan pada minggu ini namun ditunda karena kejadian di Paris.
Afiliasi CNN, VTM, melaporkan bawah investigasi terorisme di Belgia sudah dimulai minggu lalu dan belum ditemukan keterkaitan langsung dengan penyerangan Paris. Namun, pejabat intelijen Barat mengatakan penembakan PAris memainkan peran kunci dalam mengakselerasi waktu operasi di Belgia.