Tokyo, CNN Indonesia -- Haruna Yukawa, 42 tahun, salah satu sandera Jepang yang ditahan kelompok militan ISIS dalam video yang dirilis pada Selasa (20/1), sebelumnya pernah tampil dalam sebuah rekaman video yang dirilis di Youtube. Dalam video tersebut, Yukawa terlihat tengah diculik dan ditanyakan identitasnya.
Yukawa, diperkirakan telah berada dalam tahanan ISIS di Suriah sejak awal Agustus 2014 lalu. Sesaat setelah diculik, sebuah video tersebar di internet, memperlihatkan sang penculik tengah menanyai Yukawa, "Siapa kamu? Mengapa kamu di sini?"
Dalam video yang diunggah ke YouTube oleh orang tak dikenal itu, terlihat Yukawa berbaring di atas pasir, dengan wajah berdarah dan tengah ditanyai oleh sekelompok orang, yang menanyai namanya dan mengapa dia mempunyai senjata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu pencuri? Mengapa kamu memiliki senjata? Apakah kamu membunuh para tentara?" tanya salah satu dari kelompok tersebut.
Dalam video itu, Yukawa menyatakan dia adalah seorang fotografer dan dokter.
"Saya bukan tentara," kata Yukawa.
Seperti dilaporkan Japan Times, Yukawa diduga pertama kali melakukan perjalanan ke Aleppo pada April 2014. Menurut sumber yang mengenal Yukawa, pria ini berkunjung ke Suriah dalam upaya pencarian jati diri.
Menurut orang-orang terdekatnya, Yukawa adalah pribadi yang linglung. Sebelum ke Suriah, Yukawa memang menghadapi serangkaian cobaan dalam hidupnya. Dalam 10 tahun terakhir, istri Yukawa tewas karena kanker paru-paru. Selain itu, Yukawa juga terpaksa kehilangan rumah karena usahanya bangkrut.
Menurut ayah Yukawa, anaknya tersebut bahkan terpaksa tinggal di sebuah taman umum selama hampir satu bulan.
"Dia merasa hidupnya sudah mencapai batasnya," kata ayah Yukawa, Shoichi, 74 tahun, dikutip dari Japan Times.
Cobaan yang datang bertubi-tubi dalam hidupnya membuat Yukawa memutuskan untuk melakukan perjalanan untuk mencari jati diri. Dia mengubah namanya menjadi Haruna, nama yang dalam bahasa Jepang terdengar feminin.
 Dalam video terbaru, ISIS menyandera dua warga Jepang. Selain Yukawa, pria lain itu diidentifikasi sebagai Kenji Goto. (dok.Reuters) |
Yukawa juga pernah mencoba bunuh diri dengan memotong alat kelaminnya. Selain itu, Yukawa juga menyakini bahwa dia adalah reinkarnasi dari Putri Manchu yang memata-matai untuk Jepang dalam Perang Dunia II.
"Saya pikir, jika saya gagal dalam hidup, saya akan mencoba hidup kembali sebagai wanita, dan menyerahkan semuanya kepada takdir," kata Yukawa, seperti ditulis Japan Times.
Pada akhir 2013, Yukawa mencoba mendekat kepada partai politik sayap kanan Jepang dan menciptakan citra baru bagi dirinya, yaitu sebagai seorang konsultan keamanan.
Padahal, menurut halaman Facebook dan blog miliknya, Yukawa tidak pernah menjalani pekerjaan sebagai konsultan keamanan.
Selain mencoba mencari jati diri, Yukawa juga memutuskan pergi ke Suriah untuk melakukan obervasi terhadap keamanan di negara-negara dengan perang saudara. Saat itu, perang saudara di Suriah baru berkecamuk.
Untuk pergi ke Suriah, Yukawa bahkan meminjam uang kepada sejumlah orang. Setelah pulang dari Suriah, Yukawa juga berniat mengunjungi daerah konflik lainnya, seperti Somalia.
Dua bulan sebelumnya, Yukawa tengah berada di Suriah dan mengaku sempat ditahan sejenak oleh Pejuang Kebebasan Suriah. Dalam laporan di Japan Times juga disebutkan Yukawa berteman dengan salah satu anggota Pejuang Kebebasan Suriah dan berteman dengan Kenji Goto, wartawan lepas yang juga muncul dalam video penyanderaan ISIS, Selasa (20/1).
Menurut ayah dan tulisan dalam blognya, Yukawa berniat untuk membawa obat-obatan dan perlengkapan lainnya yang sangat dibutuhkan di sejumlah rumah sakit Suriah. Yukawa bahkan tertarik pada Islam.
Dalam blog miliknya, Yukawa memberikan kesan bahwa Pejuang Kebebasan Suriah menerimanya dan memperkenalkannya dengan keluarga mereka di tenda pengungsian. Yukawa bahkan diberi julukan nama Arab.
Di Suriah, Yukawa juga dekat dengan seorang militan keturunan Jepang dan Korea yang lahir di Yugoslavia.
Meskipun dia tidak pernah belajar untuk memegang senjata, Yukawa menggambarkan dirinya sebagai prajurit keberuntungan. Kantornya di Tokyo, merupakan sebuah gedung perkantoran kecil yang berbagi tempat dengan perusahaan lainnya, seperti tempat penitipan hewan.
Dalam sebuah video di blog miliknya, Yukawa terlihat tengah canggung memegang sebuah senapan AK-47 di Aleppo.
"Penjaga saya sedang berada jauh di belakang saya, jadi saya bawa ini untuk proteksi diri," ujar Yukawa memamerkan senjatanya.
"Dia adalah seorang pria lembut yang sangat ramah. Saya menampungnya selama lima hari," kata Fadi Qarmesh, yang bertemu dengan Yukawa di Irbil, Irak utara, pada bulan Juni 2014 lalu.
Qarmesh menunjukkan foto Yukawa tengah memegang merangkul seorang gadis.
Setelah kunjungan pertamanya ke Suriah pada bulan April, Yukawa sempat pulang kembali ke Jepang. Namun, tak lama, dia kembali ke Timur Tengah dan ke Irak bersama Kenji Goto. Yukawa kemudian memasuki Suriah dari Turki pada Juli 2014.
Dalam video terbaru, ISIS menyandera dua warga Jepang. Selain Yukawa, pria lain itu diidentifikasi sebagai Kenji Goto.
"Sepertinya para prajurit FSA menunggu untuk saya. Saya sangat senang dan saya juga ingin cepat bertemu dengan mereka. Saya ingin mengabdikan sisa hidup saya kepada orang lain, dan membuat catatan sejarah," kata Yukawa.
Pada tanggal 14 Agustus, pejuang FSA dikuasai oleh kelompok militan ISIS. Menurut Goto, dalam blog yang dia tulis, Yukawa mengalami cedera kaki dan ditangkap militan ISIS. Saat itu, Goto sempat kembali ke Jepang.
(ama/stu)