Washington, D.C, CNN Indonesia -- Kasus flu burung terdeteksi di negara bagian Washington, AS, mendorong para pejabat terkait memperingatkan pemilik unggas untuk menjaga ternak mereka pada Selasa (20/1).
Pejabat agrikutur pusat dan daerah mengambil sekitar 120 unggas dari halaman belakang di Clallam, 200 km dari Seattle pada Minggu (18/1) setelah konfirmasi infeksi dari patogen H5N2.
"Semua pemilik burung, baik produsen komersial atau hanya memelihara di halaman belakang, perlu terus berlatih biosekuriti, mencegah kontak antara unggas dan burung liar dan melaporkan unggas yang sakit atau kematian burung yang tidak biasa," kata juru bicara Departemen Pertanian Joelle Hayden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Virus belum ditemukan pada unggas komersial dan tidak ada masalah kesehatan masyarakat secara langsung, kata para pejabat pertanian federal.
Kebanyakan strain virus flu burung tidak menginfeksi manusia, meskipun beberapa strain dapat berbahaya atau mematikan.
Pada Desember, Departemen Pertanian AS mengkonfirmasi dua strain virus flu burung ada di Washington utara dan Gyrfalcons.
Awal bulan ini, Departemen Pertanian Washington memberlakukan delapan bulan karantina darurat unggas dan telur, setelah strain H5N2 ditemukan pada dua kawanan campuran unggas di sana.
Virus ini sangat menular pada unggas dan dapat menyebar dengan cepat, membunuh burung dalam waktu 48 jam. Flu burung telah menewaskan ribuan burung di dua peternakan Kanada di British Columbia.
Pekan lalu, Tiongkok melarang semua impor produk unggas dan telur dari AS setelah penemuan flu burung di Paficif Nortwest, AS, kata Departemen Pertanian AS. Semua unggas dikirim ke China setelah 8 Januari itu harus dikembalikan atau dimusnahkan , kata lembaga itu .