Kuba-AS Memulai Pembicaraan Diplomatik

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jan 2015 14:11 WIB
Kedua negara itu secara resmi memulai pembicaraan untuk memulai kembali hubungan diplomatik, termasuk membuka kedutaan di masing-masing negara.
AS dan Kuba diharapkan akan segara membuka kedutaan masing-masing negara dalam beberapa bulan ke depan. (Reuters/Stringer)
Havana, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dan Kuba memulai pembicaraan untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah kedua negara tetangga itu bermusuhan selama lima dekade.

Delegasi AS akan menyimpulkan hasil perundingan selama dua hari di Havana pada Kamis (22/1), dengan kedua belah pihak mengatakan tidak akan ada terobosan langsung dalam waktu dekat.

Para pejabat senior AS mengatakan mereka berharap Kuba akan setuju untuk membuka kembali kedutaan dan menunjuk duta besar di ibukota masing-masing dalam beberapa bulan mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amerika Serikat juga ingin pembatasan perjalanan bagi diplomatnya diangkat dan pengiriman yang leluasa untuk misinya di Havana.

Selama pembicaraan pada Rabu (21/1), Amerika berjanji untuk terus memberikan perlindungan kepada warga Kuba yang meminta suaka namun ditolak oleh negara lain.

Kuba mengeluh hukum AS meningkatkan imigrasi ilegal berbahaya dan memprotes program AS yang terpisah mendorong dokter Kuba untuk membelot, menyebutnya sebagai “praktek cuci otak yang tercela.”

Saat wakilnya berdebat dengan pejabat Kuba terkait kebijakan imigrasi, pemimpin negosiator AS dalam perundingan diplomatik, Roberta Jacobson, tiba di Havana dengan kapal laut komersial dari Miami.

Dia menjadi asisten menteri luar negeri  AS yang pertama melakukan perjalanan ke pulau komunis itu dan menjadi pengunjung dengan jabatan tertinggi dalam 35 tahun.

Di Kuba ia akan menemui Josefina Vidal, direktur kementerian luar negeri urusan AS, yang juga berpartisipasi dalam pembicaraan imigrasi .

Pertemuan ini adalah yang pertama sejak Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro mengumumkan pada 17 Desember bahwa mereka akan bekerja untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah hampir setengah abad.

Meskipun resistensi dari beberapa anggota Kongres, Obama  teteap bersiteguh akan mencabut sanksi ekonomi dan embargo perdagangan terhadap Kuba.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada Rabu (21/1) dia ingin secara resmi membuka kedutaan besar AS di Kuba.

Kerry juga mengatakan dia siap, ketika waktunya tepat, untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez, yang selama ini hanya berbicara dengannua melalui telepon.

"Dan bila tepat waktunya, saat yang tepat, saya berharap untuk bepergian ke Kuba untuk secara resmi membuka kedutaan dan mulai bergerak maju," kata Kerry kepada wartawan di Washington.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER