Riyadh, CNN Indonesia -- Warga Arab Saudi berkumpul di Mesjid Besar Riyadh untuk mengucapkan salam perpisahan kepada Raja Abdullah bin Abdulaziz al Saud, yang wafat pada Jumat (23/1) pagi waktu setempat, pada usia 90 tahun.
Raja Abdullah wafat setelah beberapa minggu dilaporkan masuk rumah sakit akibat menderita pneumonia.
Seperti dilaporkan Reuters, jenazah Raja Abdullah akan disemayamkan dalam sebuah makam tak bertanda pada Jumat (23/1), beberapa jam setelah Raja Salman diumumkan akan menggantikan Raja Abdullah untuk memimpin Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai dengan hukum Islam, jenazah Abdullah dibungkus kain kafan sederhana berwana putih dan dibawa menuju Mesjid Besar Riyadh diiringi dengan keluarga dekat untuk dishalatkan, sebelum dimakamkan.
Pemanjatan doa akan dipimpin oleh Raja Salman dan dihadiri oleh sejumlah kepala negara Islam dan tokoh senior lainnya, termasuk Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi, salah satu sekutu terdekat Raja Abdullah paska Revolusi Musim Semi Arab.
Sementara, sejumlah tokoh non-Muslim dikabarkan akan memberi selamat kepada Raja Salman dan penunjukkan putra mahkota baru, Pangeran Muqrin bin Abdulaziz, dalam beberapa hari mendatang.
Raja Salman dan Pangeran Muqrin akan menerima janji setia dari anggota keluarga kerajaan, ulama Wahhabi, kepala suku, sejumlah pengusaha dan tokoh penting lainnya pada malam hari.
Dalam aliran Wahabi yang dijunjung oleh masyarakat Arab Saudi yang mayoritas Muslim Sunni, mengungkapkan karena kematian dianggap tidak baik. Kematian Raja Saudi dan anggota kerajaan lainnya sebelumnya tidak membuat negara ini menyatakan masa berkabung. Bendera negara pun akan dikibarkan dengan penuh, tidak setengah tiang.
Semasa hidupnya, Abdullah dikenal sebagai seorang raja reformis yang dicintai rakyatnya karena kesederhanaan dan kepeduliannya.
Raja Abdullah merupakan raja yang populer, utamanya sejak melakukan reformasi yang bertujuan untuk memangkas gaya hidup mewah keluarga kerajaan dan mengatasi pengangguran muda dengan meliberalisasi perekonomian demi menstimulasi pertumbuhan sektor swasta.
Dalam ulasan Reuters disebutkan, Abdullah bin Abdulaziz, yang lahir tahun 1924, memimpin Kerajaan Saudi sejak 2006 menggantikan Raja Fahd yang mangkat. Namun sebenarnya, selama satu dekade sebelumnya, dia telah menjadi pemimpin de facto Kerajaan Arab Saudi.
Raja Salman, yang meneruskan tampu pemerintahan Suadi, merupakan adik Abdullah. Raja berusia 79 tahun ini telah menjadi putra mahkota dan menteri pertahanan sejak 2012. Sebelumnya, ia adalah gubernur provinsi Riyadh selama lima dekade.
Ucapan belasungkawa dari sejumlah negaraPemerintah Indonesia menyampaikan duka cita atas meninggalnya Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz di Riyadh pada Jumat (23/1). Pemerintah Indonesia juga mendoakan Abdullah dan rakyat Saudi.
"Indonesia mendoakan semoga Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang memberikan pengampunan dan kedamaian kepada Almarhum Raja Abdullah Bin Abdul Aziz Al-Saud serta memberikan ketabahan dan kekuatan kepada seluruh keluarga kerajaan dalam menghadapi takdir Illahi ini," ujar pemerintah Indonesia dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) hari ini, Jumat (23/1).
Sementara, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menunda kunjungannya ke Somalia untuk menghadiri pemakaman Raja Abdullah.
"Kami telah memutuskan untuk mengunjungi Riyadh saat ini. Namun, kami juga akan melanjutkan rencana kami mengunjugi Djibouti dan Somalia," kata Erdogan dalam siaran langsung di televisi pemerintah TRT, dikutip dari Reuters, Jumat (23/1).
Selain itu, Pesiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan belasungkawa atas kematian Raja Arab Saudi, Jumat (23/1). Menurut Obama, Abdullah adalah raja pemberani yang berkontribusi besar bagi perdamaian dunia.
"Dengan segala hormat saya haturkan belasungkawa secara pribadi dan simpati dari rakyat Amerika kepada keluarga Raja Abdullah bin Abdulaziz dan rakyat Arab Saudi," kata Obama, dikutip Reuters.
Istana Kepresidenan Elysee Perancis turut menyatakan belasukangkawa dengan merilis pernyataan yang menyebutkan Raja Abdullah merupakan negarawan yang karyanya sangat berpengaruh terhadap sejarah Saudi.
"Visi perdamaian Raja Abdullah yang adil dan abadi di Timur Tengah akan terus dikenang dang relevan. Kepala negara Perancis mengungkapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada warga Saudi dan menyatakan komitmennya untuk terus mempertahankan persahabatan kedua negara," bunyi pernyataan dari Istana Kepresidenan Elysee, dikutip dari Al-Arabiya, Jumat (23/1).
Perdana Menteri Inggris, David Cameron memuji mendiang Raja Abdullah sebagai tokoh yang memperkuat dialog antar-agama di seluruh dunia. Sementara, Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper memuji almarhum Raja Abdullah sebagai pembela perdamaian.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyatakan belasungkawa dengan menyatakan "tokoh pemimping yang kuat telah pergi".
Raja Maroko Mohammad VI memuji Raja Abdullah sebagai orang yang yang mendedikasikan hidupnya untuk memimpin dunia Arab.
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania, Abdullah juga memutuskan untuk mengakhiri kunjungan mereka ke Forum Ekonomi Dunia di Davos agar dapay menghadiri pemakaman Raja Abdullah.
"Warga Mesir tidak akan melupakan Raja Abdullah yang bersejarah," tulis pernyataan resmi dari Istana kepresidenan Mesir, dikutip dari Al-Arabiya.
(ama/stu)