Amman, CNN Indonesia -- Pemerintah Yordania bersedia menyerahkan Sajida al-Rishawi, pelaku bom bunuh diri wanita asal Irak yang gagal meledakkan dirinya pada 2005, untuk ditukarkan dengan tawanan yang disandera kelompok militan ISIS.
Dalam video yang dirilis Selasa (27/1), ISIS mengancam akan membunuh dua tawanan, yaitu wartawan Jepang, Kenji Goto, dan pilot Yordania, Moaz al-Kassasbeh, jika Rishawi tidak dibebaskan dalam waktu 24 jam.
Meskipun bersedia bertukar tawanan, namun juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad al-Momani tidak menyebutkan nama Goto dalam upaya pertukaran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yordania siap membebaskan tahanan Sajida al-Rishawi jika pilot Yordania, Letnan Muath al-Kassasbeh dilepaskan dan diselamatkan," kata Momani dalam sebuah siaran televisi milik pemerintah, dikutip dari Reuters, Rabu (28/1).
Momani menyatakan bahwa saat ini prioritas Yordania adalah untuk membebaskan Kassasbeh, pilot yang berasal dari salah satu suku penting di Yordania, yang menjadi tulang punggung monarki Hashemite.
Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh menyatakan dalam akun Twitter resmi miliknya bahwa permintaan pemerintah Yordania agar ISIS memberikan bukti bahwa Kasaesbeh dalam keadaan aman dan baik, tidak ditanggapi oleh ISIS.
Pada Selasa (27/1), keluarga dan kerabat Kassasbeh berkumpul di depan kantor perdana menteri Yordania, untuk mendesak pemerintah untuk memenuhi tuntutan ISIS.
Sementara di Jepang, juru bicara di kantor Perdana Menteri Shinzo Abe menolak memberi komentar soal kesedian Yordania bertukar tawanan.
Sebelumnya, Ibu Goto, Junko Ishido, mendesak pemerintah untuk menyelamatkan nyawa anaknya.
"Tolong selamatkan hidup Kenji. Saya meminta Anda untuk bekerja dengan segenap kekuatan dalam negosiasi dengan pemerintah Yordania," kata Ishido dalam sebuah surat kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang dibacakan pada konferensi pers, Rabu (28/1).
"Waktu yang tersisa sangat singkat... Saya mohon Anda untuk melakukan segalanya dalam kekuasaan Anda," kata Ishido, sembari kembali menegaskan bahwa anaknya bukanlah musuh Islam.
Abe menyatakan video terbaru tersebut sebagai perbuatan "tercela". Dia meminta Yordania untuk bekerja sama dalam upaya membebaskan Goto, namun tetap menolak untuk tunduk kepada terorisme.
Goto mengunjungi ke Suriah pada akhir Oktober lalu. Menurut teman dan rekan bisnisnya, Goto ke Suriah dalam upaya untuk mencoba membebaskan Haruna Yukawa, sandera ISIS asal Jepang lainnya, yang bekerja sebagai distributor senjata dan ditangkap pada bulan Agustus.
Pekan lalu, ISIS mengancam akan membunuh Yukawa dan Goto jika pemerintah Jepang tidak memberikan uang tebusan senilai US$200 juta dalam waktu 72 jam. Jepang menolak untuk memenuhi permintaan tersebut.
Pada video yang dirilis Minggu (25/1), Goto terlihat memegang foto kepala Yukawa yang telah dieksekusi.
Sementara, pilot Kasaesbeh ditangkap setelah pesawatnya jatuh di timur laut Suriah pada bulan Desember lalu, dalam program serangan udara yang menargetkan markas-markas ISIS.
Setelah pesawatnya jatuh, nasib al-Kassasbeh tidak diketahui, hingga namanya muncul dalam video yang dirilis ISIS pada Selasa (27/1) lalu.
Dalam video yang sudah dinyatakan asli oleh pemerintah Jepang, Goto mengatakan bahwa ia dan Kassasbeh akan dibunuh jika pemerintah Yordania tidak membebaskan Rishawi.
Berbalut pakaian oranye dengan tangan terbelenggu borgol, Goto berkata, "Saya diberi tahu bahwa ini adalah pesan terakhir saya, dan saya juga diberi tahu bahwa penghalang untuk kebebasan saya saat ini hanya pemerintah Yordania yang menunda untuk menyerahkan Sajida. Katakan kepada pemerintah Jepang untuk menekan Yordania secara politik."
Sambil memegang foto Kassasbeh, Goto melanjutkan ancaman ISIS. "Dengarkan saya, pertukaran langsung. Penundaan apapun oleh pemerintah Yordania berarti mereka bertanggung jawab atas kematian pilot mereka, yang lalu akan diikuti dengan saya. Saya hanya memiliki sisa waktu 24 jam untuk hidup, sedang pilot bahkan lebih sedikit," tandasnya.
Rishawi telah ditahan di Yordania atas perannya dalam serangan bom bunuh diri yang menewaskan 60 orang di ibukota Amman.
Dalam video sebelumnya, terlihat Goto memegang foto eksekusi dari Haruna Yukawa, sandera Jepang lain, serta rekaman suara Goto, al-Rishawi disebut sebagai “saudara perempuan yang dipenjara”.
Dalam pengakuannya di televisi Yordania pada 2005 lalu, Rishawi dengan tenang menceritakan bagaimana ia ambil bagian dalam rentetan pengeboman di beberapa hotel di Yordania yang menewaskan setidaknya 57 orang.
“Suami saya mengaktifkan bomnya dan saya mencoba mengaktifkan bom saya namun gagal. Orang-orang berlarian dan saya juga ikut berlari bersama mereka,” katanya tanpa emosi, seperti dikutip dari CNN.
(ama)