Tokyo, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS merilis sebuah rekaman video yang menunjukkan salah satu sandera asal Jepang telah tewas dieksekusi.
Video pemenggalan sandera bernama Haruna Yukawa itu dilansir kelompok pendukung ISIS secara daring.
Nasib sandera ISIS asal Jepang, Haruna Yukawa, berakhir dengan tewas dipenggal. Salah satu pendukung ISIS merilis video pemenggalan tersebut secara daring, Minggu (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs
CNN Internasional sebuah video menampilkan Kenji Goto--salah satu sandera lainnya--memegang foto Yukawa yang telah dipenggal. Video itu muncul empat hari setelah pemerintah Jepang dituntut membayar 200 juta dolar dalam waktu 72 jam.
Video itu sendiri masih dalam tahap verifikasi. Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani menyatakan pihaknya sedang mengecek keautentikan dari video itu.
Intelijen Amerika Serikat (AS) pun bekerja sama untuk mengecek hal serupa.
Deputi Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS Patrick Ventrell menegaskan pihaknya akan membantu Jepang secara penuh sebagai bentuk solidaritas melawan teroris.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan marah menyatakan hal itu sebagai kejahatan yang tak dapat dimaafkan.
"Kemarahan saya sangat kuat," katanya seperti dikutip
Reuters dalam jumpa pers tanpa melayani pertanyaan wartawan, "Kami tidak akan menyerah pada terorisme."
Abe menyatakan pihaknya akan mencoba bekerja sama dengan negara lain untuk membebaskan Goto yang berprofesi sebagai jurnalis.
Salahkan AbeDalam video yang dirilis kelompok pendukung ISIS, sebuah suara berbahasa Inggris yang menyatakan dirinya sebagai Goto menuding Abe sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian Yukawa.
Selain itu, suara yang mengklaim sebagai Goto itu pun menyampaikan tuntutan baru ISIS yaitu membebaskan anggota perempuan kelompoknya yang ditawan otoritas Yordania, Sajida Rishawi.
"Anda memberi mereka Sajida, dan aku akan dibebaskan. Sekali lagi, saya ingin menekankan betapa mudahnya untuk menyelamatkan hidup saya. Anda membawa mereka kakak mereka dari rezim Yordania, dan saya akan bebas segera. Saya untuk dia (Rishawi)," lanjut suara itu
(kid/kid)