Dili, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menyatakan niatnya untuk mundur bulan depan. Dia akan melakukan perubahan kabinet dengan merangkul beberapa orang dari kubu oposisi. Bahkan, penggantinya di tampuk pimpinan diprediksi akan berasal dari partai oposisi, Fretilin.
Menurut sumber di pemerintahan Timor Leste yang dikutip The Australian, Jumat (30/1), Xanana ingin mewariskan "persatuan nasional" dengan merangkul rival politik lamanya di partai Fretilin.
Gusmao yang akan menginjak usia 70 tahun depan, telah menyatakan ingin mengundurkan diri sejak beberapa tahun lalu. Namun rencananya memasukkan kelompok oposisi di kabinet hampir tidak tercium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lima atau enam menteri akan diganti dan Xanana akan memasukkan beberapa anggota oposisi," kata sumber yang menolak disebut namanya.
Bahkan, penggantinya disebut-sebut adalah Rui Araujo, mantan menteri kesehatan dari Partai Fretilin, seperti disebut di harian Sapo.
Ini bukan kali pertama Gusmao memberikan porsi di pemerintahan pada oposisi. Tahun 2013, Gusmao telah memberikan pemimpin Fretilin Mari Alkatiri tanggung jawab memimpin pengembangan daerah Oecusse, tempat pertama kali tentara Portugis berlabuh 500 tahun lalu.
Rencana mundurnya Gusmao santer diberitakan oleh media di Australia dan Timor Leste setelah jamuan makan malam beberapa waktu lalu. Dalam jamuan yang dihadiri puluhan politisi itu, Gusmao dikabarkan menyatakan keinginannya untuk mundur pada 1 Februari dan pemerintahan baru akan dibentuk pada 6 Februari.
Saat dikonfirmasi, Gusmao tidak menyangkal atau membenarkan pemberitaan tersebut. Diberitakan Sapo, Gusmao mengatakan bahwa ini adalah saat "bercermin" dan beberapa hari lagi dia akan menyampaikan sesuatu pada rakyatnya.
Anggota parlemen dari Partai Fretilin, Aniceto Guterres, mengaku belum mendengar secara langsung rencana pengunduran diri Gusmao. Dia juga enggan mengomentari rencana pembagian porsi kekuasaan pada Fretilin.
"Mungkin, tapi saya belum mendengarnya," kata Guterres ketika dihubungi CNN Indonesia.
Namun Sapo menulis salah satu skenario yang tengah dibahas adalah kemungkinan Gusmao mundur dan kemudian partainya, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor, yang memiliki perwakilan parlemen terbesar, memajukan calon perdana menteri.
Lalu muncul nama Rui Araujo yang merupakan anggota komite pusat Fretilin dan bagian dari pemerintah konstitusi pertama Timor Leste di bawah Mari Alkatiri.
Awalnya, Rui disebut akan menggantikan menteri keuangan Emilia Pires, namun seorang menteri di kabinet Gusmao mengatakan, "kemungkinan dia diperlukan untuk melayani negara pada tingkat tertinggi."
Jika Rui ditunjuk Gusmao sebagai penggantinya, maka ini adalah hal baru di Timor Leste, yaitu masuknya anggota Fretilin sebagai pemimpin yang ditunjuk sebagai individu, bukan melalui partainya.
(stu)